Di Lembur Pakuan Subang Program Pembiayaan Mikro Perumahan Diluncurkan, Disebut Bisa Melawan Bank Emok

Di Lembur Pakuan Subang
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi secara simbolis memberikan kunci rumah kepada masyarakat. CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES.
0 Komentar

SUBANG-Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan kunjungan ke Kabupaten Subang, Rabu malam (22/7/2025), dalam rangka peluncuran Program Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir yang digagas bersama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) serta penyerahan simbolis kunci rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Lembur Pakuan Subang.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program 3 Juta Rumah yang menjadi prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan itu, Menteri Maruarar secara tegas menyatakan, program ini dirancang untuk memberantas praktik pinjaman ilegal atau yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai “Bank Emok.”

Baca Juga:Sekjen Kementerian ATR/BPN Minta Jajaran Kanwil dan Kantah Jaga Soliditas Internal dan Komunikasi EksternalSelenggarakan Sosialisasi Kehumasan, Kepala Biro Humas dan Protokol: Ketahui Informasi yang Jadi Kebutuhan

“Selama ini masyarakat memilih meminjam dari rentenir karena prosesnya cepat, tapi bunganya bisa mencapai 30 persen per bulan. Negara harus hadir dan menciptakan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat,” ujar Maruarar.

Dia menyebut, program Pembiayaan Mikro Perumahan ini menjadi alternatif formal bagi masyarakat, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan selama ini kesulitan mengakses layanan perbankan.

Skema ini menawarkan cicilan ringan dan proses mudah, dengan target utama pembangunan rumah di atas tanah milik keluarga, yang banyak ditemukan di kawasan pedesaan.

“Dengan tidak perlu pembebasan tanah, biaya bisa ditekan, cicilan jadi lebih ringan, dan masyarakat tetap tinggal di desanya sendiri,” jelas pria yang akrab disapa Bang Ara.

Program ini, kata Bang Ara, merupakan hasil sinergi antara Kementerian PKP, SMF, BP Tapera, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank BJB, serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Subang.

Mereka bersama-sama mendorong pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan bagi MBR.

Bang Ara menegaskan, sinergi antar-lembaga harus terus diperkuat untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.

Baca Juga:Menteri Nusron Dampingi Presiden Prabowo Resmikan 80.000 Koperasi Desa Merah PutihWamen Ossy Sampaikan Lima Pilar sebagai Rujukan Strategi Komunikasi Publik Kementerian ATR/BPN

Ia juga meminta seluruh pihak untuk terus berinovasi dalam model pembiayaan, tidak hanya untuk pembangunan rumah baru, tapi juga renovasi rumah dan pengembangan kawasan berbasis komunitas.

“Ini bukan hanya soal angka, ini soal keberpihakan pada rakyat. Semua lembaga harus menjadi bagian dari solusi,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam kesempatan yang sama menyoroti fenomena memprihatinkan terkait praktik pinjaman ilegal yang populer di masyarakat dengan sebutan “Bank Emok”.

0 Komentar