PURWAKARTA-Kapolres Purwakarta AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya turun langsung menemui puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Mapolres Purwakarta, Senin (1/9/2025).
Mengedepankan sikap humanis, Anom juga mengajak para peserta aksi yang didominasi mahasiswa ini untuk berdialog. Bahkan, dirinya mengaku siap untuk ditemui kapan pun jika ada hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut.
Tak hanya itu, Anom memastikan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa akan diteruskan kepada pimpinan di tingkat Polda Jabar hingga ke Mabes Polri.
Baca Juga:Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Om Zein Ajak Masyarakat Bersalawat dan IstigasahOjol di Subang Raya Gelar 1000 Lilin dan Berjuta Doa, Tuntut Keadilan Secara Damai
“Kami mendengar, memahami, dan siap menyampaikan aspirasi rekan-rekan mahasiswa,” kata Anom yang juga menegaskan bahwa setiap aksi unjuk rasa merupakan tugas kepolisian untuk pengamanan sesuai SOP.
Anom menegaskan komitmennya untuk menerima kritik dan masukan terhadap institusi kepolisian, termasuk di Polres Purwakarta. Termasuk, menekankan pentingnya menjaga kekondusifan dalam setiap aksi dengan sikap yang humanis.
“Polri selalu terbuka untuk berdiskusi dan mendengarkan. Kami juga berharap aksi-aksi seperti ini bisa tetap damai, sehingga pesan bisa tersampaikan dengan baik tanpa menimbulkan gesekan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa mahasiswa merupakan mitra strategis Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami percaya mahasiswa adalah bagian penting dari pembangunan daerah. Alhamdulillah, aksi hari ini berlangsung aman dan tertib. Kami mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa yang menyampaikan pendapat dengan damai,” ucap Anom.
Diketahui, aksi puluhan mahasiswa ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan lembaga negara yang dinilai merugikan rakyat.
Puluhan mahasiswa tersebut merupakan gabungan dari sejumlah organisasi mahasiswa PMII, GMNI, Hina Persis, DEMA STAI Al-Muhajirin, BEM STT Wastukencana, BEM Universitas Kartamulya dan BEM IT Al-Muhajirin.
Baca Juga:MUI Subang Imbau Masyarakat Jaga KondusivitasKementerian ATR/BPN Sosialisasikan Pendaftaran Tanah Ulayat di Enrekang
Para peserta aksi bergantian menyampaikan orasi sambil membakar ban bekas sebagai simbol perlawanan. Mereka menyerukan reformasi total Kepolisian RI dan DPR.
Selain itu, mereka juga mengecam tindakan represif yang dilakukan oknum kepolisian, serta mendesak pencopotan Kapolri. Lalu, meminta transparansi penanganan kasus pembunuhan driver ojek online.
Gerakan mahasiswa di Kabupaten Purwakarta ini menjadi bagian dari gelombang protes nasional yang menyoroti sikap aparat terhadap masyarakat sipil.