SUBANG–PT Rizma Cahaya Utama, yang lebih dikenal dengan PT Rizma Tour, menggelar kegiatan manasik umrah bagi para calon jamaah di Yayasan Panatagama Subang pada Sabtu (4/10/2025).
Kegiatan manasik dilakukan menjelang pemberangkatan ibadah umrah pada 8 Oktober 2025 mendatang dengan 45 jamaah.
Kegiatan ini menjadi momen penting, karena bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga pembekalan spiritual bagi jamaah sebelum menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Baca Juga:Restorasi Prioritas Pembangunan Berbasis Ketepatan Data di PurwakartaRegu Linmas Pagaden Barat, Juara 1 Lomba PBB HUT TNI ke 80
Suasana manasik yang berlangsung di aula utama kantor PT Rizma Tour berjalan dengan khidmat dan penuh kekhusyukan. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan oleh pembimbing manasik.
Mereka diajak untuk memahami tata cara ibadah, mulai dari niat hingga rangkaian pelaksanaan umrah, agar saat berada di Makkah dan Madinah dapat beribadah dengan khusyuk tanpa kebingungan.
Manager PT Rizma Cahaya Utama Subang, Ahmad Syahid menegaskan bahwa manasik umrah memiliki peran penting dalam membentuk kesiapan jamaah, baik dari sisi mental maupun spiritual.
Ia menjelaskan bahwa dengan mengikuti manasik, jamaah akan lebih memahami makna perjalanan ibadah umrah.
PT Rizma Tour berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah, mulai dari pembimbingan sebelum berangkat hingga pendampingan selama di Tanah Suci.
“Manasik ini adalah langkah awal menuju perjalanan suci yang penuh berkah. Kami ingin memastikan para jamaah berangkat dengan pengetahuan yang cukup dan hati yang tenang,” ujar kepada Pasundan Ekspres.
Dalam manasik tersebut, akan dilaksanakan selama 10 hari mulai dari 1 hari menginap di jakarta sebelum keberangkatan, 3 hari dimadinah, 4 hari di mekkah, dan 1 hari perjalanan pulang.
Baca Juga:Gen Y dan Z Punya Peran Strategis dalam Transformasi Digital Layanan PertanahanKenali Tata Cara dan Persyaratan Pemecahan Bidang Tanah bagi Pemegang Hak
“Semoga ibadah ini menjadi pintu pembuka bagi perjalanan umrah berikutnya, bahkan hingga ibadah haji. Yang terpenting, setelah kembali nanti, para jamaah dapat mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan keteladanan yang diperoleh dari Tanah Suci dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.(znl)