94 vs 72

94 vs 72
0 Komentar

Saat Pemilu 2018 itu sendiri Anwar masih berstatus dipenjara. Tidak bisa ikut menjadi caleg. Ia perlu kekuatan tambahan untuk kali ini benar-benar bisa menumbangkan UMNO.

Anwar melihat, musuh lamanya, Mahathir, juga lagi sangat membenci UMNO. Mahathir pernah jadi mentornya –yang kemudian menjadi lawan politik utamanya.

Apa boleh buat.

Demi mengalahkan musuh, musuhnya musuh pun bisa diajak menjadi teman –meski musuhnya musuh itu juga musuhnya sendiri.

Baca Juga:Jalan Menuju Pelabuhan Patimban Kembali Ditutup WargaJalan Tanggul Jebol, Luapan Air Cipunagara Jebol Rumah Asih

Mahathir memang mendirikan partai baru: Partai Pribumi Bersatu. Tapi partai ini juga hanya bisa mendapat 26 kursi.

Anwar pun, dari balik jeruji penjara, setuju kalau Mahathir yang jadi komandan oposisi –yang memang perlu tokoh sepadan untuk melawan Perdana Menteri Najib Razak.

Bahkan, kalau oposisi berhasil memenangi Pemilu, Anwar pun setuju Mahathir-lah yang akan jadi perdana menteri. Dengan syarat:

1. Hanya dua tahun menjadi perdana menteri.

2. Memintakan pengampunan Anwar Ibrahim.

3. Istri Anwar dijadikan Wakil Perdana Menteri.

Mahathir pun setuju dengan komitmen itu.

Yang No. 2 sudah ia laksanakan: Anwar mendapat mengampunan raja.

Maka setelah menjalani pengobatan sakit bahunya di Turki Anwar mendapat jalan politik. Seorang anggota DPR baru –juga baru sekali itu menjadi anggota DPR– mengundurkan diri. Sekadar memberi jalan kepada Anwar untuk menjadi anggota DPR.

Tanpa menjadi anggota DPR Anwar tidak boleh menjadi perdana menteri.

Anwar pun berhasil menang di Pemilu sela di dapil Port Dickson itu. Dengan status baru sebagai anggota DPR Anwar langsung mendapat jabatan baru: PMTTW –Perdana Menteri Tinggal Tunggu Waktu.

Mahathir juga sudah memenuhi janji No 3: menjadikan isteri Anwar sebagai Wakil Perdana Menteri.

Tinggal janji No. 1 yang belum tiba waktunya. Masih kurang dua bulan lagi.

Baca Juga:Bupati Instruksikan Normalisasi Sungai Agar Banjir Tidak Terjadi LagiInstruksi Gubernur Digubris BBWS, Mulai Perbaiki Jalan Tanggul

Kian dekat masa penantian itu kian seru pula pergulatan politik. Tidak semua suka Anwar. Juga tidak semua suka Mahathir.

Anak buah Anwar terus mendesak Mahathir agar segera memberi kepastian: kapan akan menyerahkan jabatan ke Anwar.

Sebaliknya, anak buah Mahathir mendesak agar tidak perlu memberikan jabatan perdana menteri ke Anwar. Janji politik, kata mereka, bukanlah UU –bukan pula konstitusi.

0 Komentar