Arimbi Vero

Arimbi Vero
0 Komentar

Sang sutradara kelihatan sadar sekali bahwa operet Selendang Arimbi akan ditonton golongan atas. Tempat pementasannya saja di Artpreneur Ciputra. Harga tiketnya saja Rp 750 ribu. Yang termurah Rp 350 ribu.

Sutradara berhasil membawa kesedihan dalam kegembiraan. Sebagai hiburan operet ini berhasil. Penonton memang ada yang tersedan seperti saya –tapi karena terharu. Bukan karena sedih. Muncul empati dalam keterharuan itu.

Bravo.

Selendang Arimbi bercerita tentang rumah susun bukan dari sisi kesedihannya. Tapi potensinya. Lalu memberikan harapan: bagaimana potensi itu menjadi keunggulan nyata.

Baca Juga:Rumah Mak Itoh Ambruk Diterjang Hujan dan Angin KencangRibuan Warga Meriah Karnaval SCTV Bertabur Bintang

Vero –mantan istri Ahok itu– juga tampil. Dua kali. Dan ikut jadi pusat perhatian penonton. Antara lain karena setting panggungnya dibuat begitu. Adegan yang dimainkan Vero relevan dengan kemampuannya: memainkan alat musik celo.

Plot penampilan Vero pun sangat padu. Dan proporsional. Tidak sampai jatuh pada mentang-mentang Vero-lah produser dan penggagas Operet Aku Anak Rusun ini.

Tiga anak Vero ada di Artpreneur itu: putra sulungnya jadi penonton. Ia duduk –kebetulan– di sebelah saya bersama Olwen, teman akrabnya.

Putri dan anak bungsunya ikut menjadi pemain.

Operet Selendang Arimbi ini terasa lebih istimewa karena ada drama tersendiri di baliknya: sutradaranya meninggal tanggal 31 Oktober lalu. Justru ketika Selendang Arimbi tengah seru-serunya di tahap latihan.

Rita Dewi Saleh, sutradara itu, meninggal akibat sakit paru. Kanker paru. Adakah cerita sakit parunya ibunda Arimbi terinspirasi dari sakit yang dialaminya sendiri?

Video bagaimana Bunda Rita melatih anak-anak rumah susun ditampilkan sebelum opera. Termasuk saat melatih dari tempat tidurnya. Melatih sambil selang oksigen masih ada di lubang hidungnya.

Adegan video-video itu seperti dibuat menyatu dengan opera. Seperti intronya. Penonton menjadi sudah terharu sejak intronya itu.

Baca Juga:Tumbangkan PSB, Bareti Menang Dramatis Adu PinaltiMigrasi, Hiu Paus Tutul Terlihat di Perairan Patimban

Saya sengaja menutup diri sebelum menonton operet Selendang Arimbi. Saya tidak mau membaca berita seputar itu. Tidak ingin tahu riwayatnya. Saya ingin menonton tanpa terpengaruh bahan-bahan yang tersedia. Saya ingin menonton sebagai penonton.

Saya memang sempat bertemu Vero sebelum pertunjukan. Tapi saya tidak mau ngobrol soal Selendang Arimbi.

0 Komentar