Dalam Islam : Pendidikan dan Pekerjaan di Fasilitasi oleh Negara

Dalam Islam : Pendidikan dan Pekerjaan di Fasilitasi oleh Negara
0 Komentar

Sedangkan pendidikan dalam sistem Islam adalah hak semua warga negara, dan kewajiban Khalifah untuk mengadakannya. Pendidikannya digratiskan, kalaupun ada yang harus dibayar itu semurah murahnya bayaran. Begitu pula akses lapangan pekerjaan merupakan kewajiban Khalifah untuk mempermudah warga yang belum mendapatkan pekerjaan, sebab fungsi Khalifah sebagai periayah urusan rakyatnya.

Negara Mencetak Para Ilmuwan Mendunia

Bukti keberhasilan negara khilafah meriayah warganya, bisa dilihat dari hasil kegemilangan yang sudah dicapai negara Islam sewaktu negara Islam berjaya beberapa abad lamanya. Contoh dalam bidang pendidikan. Negara melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang sudah diakui dunia.

Para ilmuwan Islam antusias untuk mengkaji ilmu pengetahuan,  terutama yang berkaitan dengan dalil-dalil di Al-Qur’an, dan sampai saat ini dijadikan rujukan oleh penerusnya. Ilmuwan yang mendunia itu diantaranya :

  1. Ibnu Sina. Ia adalah seorang filsuf yang terkenal di dunia medis. Ia bahkan dijuluki Bapak Kedokteran Modern. Dua karyanya yang paling berpengaruh adalah ensiklopedia filsafat Kitab Al-Shifa ( The Book of Healing) dan The Canon of Medicine. Kedua buku ini dipakai sebagai standar ilmu medis di seluruh dunia.
  2. Al Zahrawi sama seperti Ibnu Sina, bergerak dalam bidang medis juga. Ia dijuluki Bapak Ilmu Bedah Modern. Ia berhasil mengenalkan catgut (benang) sebagai alat untuk menutup luka. Ia juga menyusun buku Al Tasrif Liman Ajiza an at – Ta’lif yang menjadi rujukan dokter hingga kini. Didalamnya Al Zahrawi menuliskan hal-hal yang terkait dengan bedah, penyakit, dan temuan-temuannya berupa alat kedokteran.
  3. Abbas Ibn Firnas berhasil mendesain alat yang memiliki sayap, mirip seperti kostum burung, pada tahun 9 Masehi. Alat yang di desain itu dibuat dengan perhitungan dan penelitian yang rumit. Pada waktu percobaannya, ia berhasil terbang cukup jauh hingga kemudian jatuh dan mematahkan tulang belakangnya. Ia kemudian menginspirasi ilmuwan barat untuk mengembangkan pesawat. Salah satunya Wright bersaudara sebagai pemenu pesawat terbang sekaligus manusia pertama yang berhasil terbang. Padahal, sebenarnya Abbas Ibn Firnas lah penemu pertama.
  4. Al Khawarizmi, nama lengkapnya Muhammad bin Musa Al – Khawarizmi. Ia adalah ahli matematika Islam, yang dikenal sebagai pemenu aljabar, algoritma, dan sistem penomoran. Ilmuwan asal Persia ini, dikenal juga sebagai ahli di berbagai bidang. Seperti, astronomi dan astrologi.
  5. Ibn Al Hayfham. Ia dikenal sebagai Bapak Optik Modern. Karyanya yang terkenal adalah Kitab Al-Manazir (Book of Optics) yang hingga kini diakui sebagai rujukan ilmu optik. Al Hayfham berhasil menjelaskan bagaimana cara kerja optik mata manusia dalam menangkap gambar secara detail. Ia juga memberikan kontribusi dengan melakukan penelitian terhadap lensa, cermin, dan dispersi cahaya.
  6. Ahmad Ibn Tulun. Ia ilmuwan pertama yang mencetuskan perawatan medis modern, berupa rumah sakit Al Fustat di Kairo, Mesir. Ahmad Ibn Tulun yang saat itu menjabat sebagai gubernur, menyediakan layanan kesehatan yang gratis untuk semua orang yang membutuhkannya. Rumah sakit yang di bangun pada abad 9 ini sudah memiliki manajemen perawatan yang modern, rinci, dan maju. Al Fustat juga menyediakan perawatan untuk pasien gangguan jiwa.
  7. Jabir Ibnu Hayyan. Ia seorang ahli kimia. Ia berhasil melarutkan emas dan menemukan asam kuat. Seperti, asam sulfat, hidroklotik, dan nertat. Untuk menetralisir “Monster” yang diciptakan. Yaitu, asam. Ilmuwan asal Iran ini lalu memproduksi alkalin. Karya-karyanya berupa buku adalah Kitab Al Kimya, Kitab Al Sab’een, Kitab Al Rahman, dan lain-lain.
0 Komentar