Dr Aqua Dwipayana: Dekat Dengan Seluruh Siswa Salah Satu Parameter Kesuksesan Komunikasi Guru

Dr Aqua Dwipayana: Dekat Dengan Seluruh Siswa Salah Satu Parameter Kesuksesan Komunikasi Guru
0 Komentar

Sebagai guru yang profesinya sangat mulia, ungkap Dr Aqua, harus banyak bersyukur karena Allah Swt telah memberi banyak rezeki. Itu terutama dirasakan selama pandemi Covid-19 ini.

Rasa syukur yang pertama karena sampai sekarang tetap sehat. Kalaupun ada yang pernah terpapar Covid-19, kemudian sembuh, harus lebih bersyukur lagi.

Saat pandemi Covid-19 ini banyak orang baru merasakan betapa mahalnya kesehatan tersebut. Apalagi jika ada di antara mereka yang keluarganya terpapar Covid-19 dan meninggal.

Baca Juga:Potensi Vaksin Oral DBD Berbasis Tanaman SeladaCara Mudah Menggunakan Aplikasi PLN Mobile untuk Cek Tagihan dan Bayar Listrik

Rasa syukur kedua tetap bekerja selama pandemi Covid-19. Lebih dari 30 juta orang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dirumahkan, dan gajinya dipotong. Namun para guru tidak mengalami itu.

Bahkan selama pandemi Covid-19 banyak orang tua yang baru menyadari betapa tidak mudah menjadi guru. Itu saat mereka mengajar sendiri anak-anaknya di rumah.

“Banyak orang tua terutama ibu-ibu yang menyampaikan curahan hatinya kepada saya. Mereka kesulitan mengajari anak-anaknya di rumah saat pandemi Covid-19. Mereka baru menyadari bahwa menjadi guru itu tidak mudah. Semoga hal tersebut membuat mereka lebih menghargai profesi guru,” harap Dr Aqua.

Rasa syukur ketiga bekerja di institusi yang kredibel. Bertugas di sekolah yang amanah di dunia dan secara universal dihormati semua orang. Umumnya orang respek sama guru.

“Saat ketemu sama siapa pun termasuk  di luar negeri, begitu dia tahu profesi orang yang ditemui adalah guru, mereka pasti hormat dan sangat menghargai. Karena di setiap negara ada guru dan pekerjaan ini dihormati,” terang Dr Aqua.

Rasa syukur keempat adalah mengajarkan adab dan ilmu. Khusus di Yayasan Pendidikan Dakwah dan Sosial Al Khairaat para guru kepada semua siswanya mengajarkan adab dan ilmu. Tidak hanya ilmu duniawi tetapi juga yang terkait dengan akhirat.

Tidak semua sekolah mengajarkan seperti itu. Sebagian lembaga pendidikan ada yang memprioritaskan dan menekankan pada ilmu dibandingkan adab. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan masing-masing institusi.

Baca Juga:Rumah Sakit  Mitra Family Optimalkan Peran Bidan Dalam PersalinanPengamat Musik Bens Leo Tutup Usia

Rasa syukur kelima adalah bekerja sebagai guru di Yogyakarta. Kota yang menjadi dambaan banyak orang karena berbagai keistimewaannya.

0 Komentar