Guncangan Baru Dari Tanah Bavaria

Guncangan Baru Dari Tanah Bavaria
0 Komentar

Kadang terjadi begini: saat usulan proyek disetujui relevansi proyeknya sudah berubah.

Kini semua negara ingin cepat maju. Kelebihan OBOR Tiongkok adalah kecepatan cairnya. Dan besaran nilainya.

Tapi perdana menteri baru Pakistan sudah resmi menelan ludahnya sendiri: mengajukan pinjaman ke IMF lagi. Sebanyak USD 13 miliar.

Baca Juga:Masih Banyak Keluhan Warga Belum Diselesaikan, DPRD Ingatkan Pemkab Soal Layanan PublikForum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Ikut Perangi Narkoba

Imran Khan akhirnya memerlukan IMF. Yang saat kampanye disumpahi. Akan dijauhi.

Ini untuk ke-13 kalinya Pakistan keluar-masuk IMF. Mengikuti angin politik. Yang berhembus ke arah yang beda.

Belum ada kabar bagaimana kiat Imran akan menghadapi tekanan IMF. Yang biasa menyakitkan rakyat awam itu: kurangi subsidi (artinya: harga-harga naik); naikkan pajak (artinya: jelas); batalkan proyek-proyek besar yang membuat APBN defisit (artinya: pertumbuhan ekonomi melambat); swastakan BUMN (artinya: jual aset bangsa); kurangi pegawai negeri.

Imran belum memutuskan: akan diapakan proyek-proyek besar OBOR Tiongkok di Pakistan. Tapi IMF sudah menegaskan: dana yang diminta tidak boleh untuk membayar hutang ke Tiongkok.

Akhir minggu lalu Imran Khan ke Beijing. Bertemu presiden Xi Jinping. Menarik untuk diamati hasilnya.

Bulan-bulan mendatang adalah panggung internasional. Bagaimana nasib kereta api lintas benua: dari kota Chengzhou (Tiongkok) ke Frankfurt (Jerman) itu. Yang melintasi banyak negara itu. Akankah dibatalkan. Atau boleh terus beroperasi.

Juga bagaimana Brazil. Dan Pakistan.

Akan ada heboh di mana-mana.(dahlan iskan)

Laman:

1 2
0 Komentar