Dua TKI Dijual ke Irak, Jadi Korban Penjualan Orang

Dua TKI Dijual ke Irak, Jadi Korban Penjualan Orang
Cellica Nurachadiana, Bupati Karawang.
0 Komentar

Pemkab Berusaha Memulangkan ke Tanah Air

KARAWANG-Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Karawang diduga jadi korban penjualan orang di wilayah Kurdi, Irak yang saat ini wilayah tersebut masuk ke dalam zona perang.

Mereka adalah Rustia dan Septiani yang menjadi korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO).

Mendapati informasi tersebut, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana mengintruksikan jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, segera memulangkan dua orang TKI asal Karawang itu.
Cellica menegaskan, Pemkab Karawang siap membantu segalanya untuk memulangkan dua TKI asal Karawang tersebut.

Baca Juga:Pengurus HAPMI Resmi DilantikKecamatan Lemahabang Mulai Panen Raya

“Kita prihatin ada warga Karawang yang masih menjadi korban tindak pidana penjualan orang, apalagi Irak itu masuk wilayah berbahaya karena masih terjadi peperangan. Kita akan membantu agar kedua TKI asal Karawang tersebut bisa segera dipulangkan ke kampungnya. Saya sudah instruksikan instansi terkait agar segera membantu ke pulangannya,” kata Cellica, Minggu (13/10).

Menurut Cellica, meski kepergian keduan orang TKI tersebut menggunakan jalur ilegal, namun pemerintah tidak akan menutup mata dan membiarkan warganya menghadapi masalah di negeri orang. Oleh karena itu Pemkab Karawang sudah melakukan langkah untuk segera memulangkannya. “Kita sudah kordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI mencari keberadaan kedua orang tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk pemulangan,” kata Cellica.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, Ahmad Suroto mengatakan Pemkab Karawang segera bertindak begitu mendapat informasi ada warganya yang menjadi korban TPPO di Irak. Hal pertama yang dilakukan yaitu menemui keluarga korban hingga mencari tahu bagaimana korban bisa berangkat ke Irak.

“Kita sudah komunikasi dengan keluarganya dan juga mencari tahu sponsor yang memberangkatkan kesana. Kita juga sudah mengirim surat kepada kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI agar bisa membantu pemulangan kedua orang tersebut,” kata Suroto.

Menurut Suroto, Pemkab Karawang akan segera memulangkan keduanya begitu mengetahui keberadaan korban. Hanya saja karena situasi di Irak, masih rawan peperangan, masih membutuhkan waktu mencari korban. “Disana itu masih belum kondusif jadi kita harus bersabar mencari keduanya,” katanya.(aef/ded)

0 Komentar