Sungai Cilamaya Makin Tercemar

0 Komentar

KARAWANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, dinilai tak serius menangani pencemaran Sungai Cilamaya. Pasalnya, selama belasan tahun masyarakat Cilamaya harus menerima dampak dari pencemaran sungai itu berupa aroma bau busuk, dari aliran sungai yang hitam pekat.

Dampak dari pencemaran Sungai Cilamaya ini, bukan hanya mengganggu aktifitas pertanian warga. Namun warga juga mengeluhkan sakit, mual dan pusing akibat setiap hari menghirup aroma tak sedap.

“Tindak tegas pelaku pencemarnya. Kan sudah tahu, parbrik mana dan dari mana asalnya,” ungkap Tokoh Pemuda Desa Cilamaya, Saidina Ali, Minggu (8/9)

Baca Juga:Dana Kemanusiaan dari Buyer Capai Rp 5 MiliarGas Melon Langka Hiswana Minta Tambahan Kuota

Ali menjelaskan, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang, pencemaran terus terjadi tanpa ada penanganan yang serius.

“Sudah berapa kali Karawang ganti pemimpin. Tetap saja, Sungai Cilamaya bau busuk!,” katanya.

Senada, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cilamaya Wetan, Ali Puja Kusuma mengatakan, mulanya masyarakat Cilamaya merasa senang. Saat pemerintah mencanangkan program Citarum Harum.

“Tapi kita kawal dari 2017, hasilnya tetap zonk, (tidak ada perubahan)” katanya.

Diperlukan pemimpin yang berani, sambung dia, untuk melakukan koordinasi lintas sektor. Serta mengambil tindakan tegas. Agar pencemaran sungai Cilamaya segera teratasi.

“Cuma ditinjau dan ditinjau, tanpa ada eksekusi,” sesalnya.

Sementara itu, Pimpinan Komunitas Sedulur Cilamaya, Nurhaimin mengatakan, masyarakat Cilamaya, sudah tak butuh lagi janji-janji manis dari para pemegang kebijakan.

Nurhaimin menegaskan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, harus berani ambil sikap. Dengan menyeret perusahaan pembuang limbah B3, ke meja hijau.

Baca Juga:Evi: Perhatikan Infrastruktur Jalan KelurahanPeringati Tahun Baru Islam 1441, Yayasan Salafiyah kembali Gelar Sunatan Massal Gratis

“Pemkab Karawang harus berani. Seret perusahaan pembuang limbah itu ke meja hijau. Sebagai perusahaan kejahatan lingkungan,” tegasnya.

Masih kata dia, Sedulur Cilamaya sebagai komunitas masyarakat terbesar di Cilamaya, telah berkomitmen. Untuk melaporkan setiap informasi terkait pencemaran sungai Cilamaya. Kepada para pemegang kebijakan, baik di Kabupaten Karawang, Pemprov Jawa Barat hingga pemerintah pusat.

“Kami minta, kepada Kadis DLHK Karawang, segera lakukan sidak ke Sungai Cilamaya,” pungkasnya. (use/ded)

0 Komentar