University of Southern California Membatalkan Upacara Kelulusan karena Demo Kampus yang Terus Berlanjut

University of Southern California Membatalkan Upacara Kelulusan karena Demo Kampus yang Terus Berlanjut
University of Southern California Membatalkan Upacara Kelulusan karena Demo Kampus yang Terus Berlanjut (Image From: Los Angeles Daily News)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – University of Southern California membatalkan upacara kelulusan karena demo kampus terhadap perang Israel di Gaza yang terus berlanjut.  

University of Southern California atau disingkat USC di Los Angeles telah membatalkan upacara kelulusannya yang seharusnya terlaksana pada tanggal 10 Mei 2024. Penyebab pembatalan tersebut karena berkaitan dengan keamanan mahasiswanya. 

Langkah tersebut diambil di tengah-tengah protes yang sedang berlangsung terhadap perang Israel-Gaza yang telah merebak di puluhan kampus di Amerika Serikat. 

Baca Juga:Dilakukan Penggeledahan pada Kamar Para Napi di Lapas Karawang Ini Dia Tujuan Melukat, Upacara Spritual Bali yang Berguna untuk Ketenangan Hati

University of Southern California Membatalkan Upacara Kelulusan 

Pada hari Kamis, di Universitas Emory Atlanta, sebanyak 28 pendemo ditangkap karena mereka menolak untuk meninggalkan area tersebut. Serangkaian protes yang dimulai di Universitas Columbia di New York City minggu lalu telah menyebar ke kampus Universitas Emory.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa hari lalu, Universitas Southern California (USC) mengumumkan bahwa mereka tidak akan mampu menyelenggarakan upacara panggung utama seperti yang biasa dilakukan, yang biasanya mengundang sekitar 65.000 mahasiswa, keluarga, dan teman-teman untuk hadir di kampus mereka.

Keputusan ini juga diambil setelah USC mengatakan bahwa mahasiswa Muslim yang bernama Asna Tabassum, tidak diizinkan untuk menyampaikan pidato perpisahannya karena adanya ancaman keamanan yang tidak disebutkan.

Sementara itu, Universitas Emory di Atlanta terjadi protes di mana para demonstran menyatakan dukungan mereka terhadap warga Palestina, sambil mengungkapkan keberatan terhadap rencana pembangunan pusat pelatihan polisi di Atlanta. Rencana tersebut telah menjadi kontroversial di antara masyarakat setempat dan proyek tersebut diberi julukan “Kota Polisi” oleh para penentangnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC News, Jumat, (26/4/2024), Emory menyatakan bahwa para pengunjuk rasa dari luar kemudian bergabung dengan anggota komunitas Emory dan kelompok tersebut  dikatakan telah mengganggu operasional universitas ketika mahasiswa kami sedang menyelesaikan kelas dan bersiap untuk ujian akhir.

Polisi melaporkan bahwa kelompok tersebut mendorong  petugas yang bertugas menjaga area yang telah disiapkan untuk perkuliahan. Selain itu, beberapa anggota kerumunan juga melemparkan beberapa benda ke arah petugas polisi.

0 Komentar