Pupuk Langka, DPRD Jabar Meradang

pupuk
Anggota DPRD Jawa Barat Dapil Karawang - Purwakarta Abdul Hadi Wijaya.
0 Komentar

PURWAKARTA-Sebanyak delapan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Karawang – Purwakarta meradang, akibat terjadi kelangkaan pupuk. Terlebih, Karawang merupakan daerah yang memiliki produsen pupuk bersubsidi.

Kedelapan anggota DPRD Jawa Barat itu adalah Rahmat Hidayat Djati (FPKB), Sri Rahayu Agustina (FPG), Gina Fadila Swara dan Ihsanudin (FGerindra-Persatuan). Kemudian, Sabil Akbar (FNasDem), Abdul Hadi Wijaya (FPKS), Iis Turniasih (FPDIP), dan Toto Purwanto Sandi (FPD).

“Di saat musim tanam para petani sangat membutuhkan pupuk, tapi justru terjadi kelangkaan,” ujar Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati, Selasa (25/8).

Baca Juga:Semangat Bintang Pamungkas Sang Pengusaha Muda yang Peduli PendidikanBeredar Video Seorang Pria Terkapar Bersimbah Darah, Disebut Korban Pembegalan di Daerah Sukamelang

Menurutnya, kelangkaan ini bukan terjadi kali ini saja, tapi selalu berulang setiap musim tanam. Oleh karenanya, dia meminta agar Gubernur Jawa Barat menindaklanjuti persoalan tersebut secara cepat.

“Hal ini selalu berulang. Kami mohon kepada semua pihak, terutama bapak Gubernur Jawa Barat ikut memperhatikan urusan penting ini,” katanya meminta.

Terlebih, tambahnya, Karawang sampai saat ini merupakan salah satu lumbung padi nasional dan lebih ironis, produsen pupuk subsidi juga ada di Kabupaten Karawang yakni BUMN PT Pupuk Kujang.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat yang juga salah satu anggota DPRD dapil Karawang-Purwakarta, Abdul Hadi Wijaya, menggarisbawahi bahwa tatakelola pertanian harus terus dibenahi dan dioptimalkan.

“Pertanian, kata Presiden Jokowi, adalah sektor perekonomian yang tetap alami pertumbuhan positif di era pandemi Covid-19 ini. Sudah sepantasnya Gubernur dan jajaran Perangkat Daerah serta BUMD lakukan langkah terobosan untuk lanjutkan tren positif ini,” ujarnya di Purwakarta.

Gus Ahad, panggilan akrabnya mencontohkan, BUMD (Argo Jabar) yang sangat bisa dioptimalkan peranannya. “Di antaranya untuk mengatasi masalah kebutuhan pertanian, mulai bibit, pupuk, insektisida dan yang lainnya,” ucapnya.(add/vry)

0 Komentar