BUMDes Bisa Jadi Solusi untuk Berantas Bank Emok

BUMDes Bisa Jadi Solusi untuk Berantas Bank Emok
SOLUSI: Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes) Kabupaten Subang, Enjat Rohdiat. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes) Kabupaten Subang, Enjat Rohdiat mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bank emok. BUMDes bisa memiliki unit usaha berupa simpan pinjam.
“Memang kami prihatin dengan adanya bank emok ini karena merugikan masyarakat. BUMDes bisa jadi solusi yang menawarkan simpan pinjam dengan bunga yang rendah dan pelayanan yang mudah dan nyaman,” ungkap Enjat kepada Pasundan Ekspres.

Bupati Subang Ruhimat sendiri berusaha agar masyarakat tidak terjerat pada bank emok yang kemudian justru merugikan. Menurut Enjat, jika BUMDes dikelola secara serius maka masyarakat yang memerlukan keuangan bisa ke BUMDes saja.
“Kuncinya ada pada manajamen yang professional dilakukan oleh pengurus BUMDes,” ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini ada 195 BUMDes dengan mayoritas bergerak dalam unit usaha simpan pinjam. Namun belum sepenuhnya dikelola secara professional.

Baca Juga:UPI Gelar Workshop, Latih Awak Media Terjemahkan Berita AsingTerhambat Konflik Internal Pasca Pilkades, Rp 9,3 M Dana Desa Terancam Tak Terserap

“BUMDes itu bukan hanya sekedar ada di desa, bukan hanya sebagai pelengkap saja. BUMDes didirikan untuk kesejahteraan masyarakat. Makanya harus dikelola secara professional didukung oleh sumber daya manusia yang memadai,” jelasnya.

Enjat menuturkan, keberlangsungan kegiatan usaha BUMDes tidak terlepas dari penyertaan modal yang terukur dari pemerintah desa. Kepala desa agar tidak ragu melakukan penyertaan modal ke BUMDes.

“Orientasi dana desa saat ini bukan ke infrastruktur saja, sekarang harus sudah mengarah kepada kegiatan seperti pemberdayaan ekonomi dengan melakukan penyertaan modal ke BUMDes,” katanya.

Namun, penyertaan modal juga harus berdasarkan analisa usaha yang berorientasi pada keuntungan. Enjat menyebut, penyertaan modal bisa sampai Rp500 juta.
“Ketika BUMDes ini bisa mendapatkan keuntungan tentunya akan memberikan kontribusi juga pada pembangunan di desa dan masyarakat ikut sejahtera,” pungkasnya.(ysp/vry)

0 Komentar