Lika-liku Drama si Kulit Bundar di Indonesia

Lika-liku Drama si Kulit Bundar di Indonesia
0 Komentar

Dalam kasus sepakbola Match Fixing merupakan tindak pidana yang sudah diatur dalam pasal 72 ayat (1) yang berbunyi.

“Siapapun yang berkonspirasi mengubah hasil pertandingan yang berlawanan dengan etik keolahragaan dan asas sportivitas dengan cara apapun dikenakan sanksi berupa sanksi skors, sanksi denda minimal sekurang-kurangnya Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan sanksi larangan ikut serta dalam aktivitas sepakbola seumur hidup” Jika memang dilihat dari sanksi pasal match fixing kejahatan yang sangat serius.

Pada salah satu acara Talk Show Mantan Runner Match Fixing, Bambang Suryo juga mengungkapkan seseorang yang dipercaya untuk mengontrol semua di Liga 2 dia adalah Vigit Waluyo Beliau juga menyebutkan dia pernah bermasalah di kejaksaan tetapi mengapa dia masih bisa berkeliling Indonesia, yang harus digaris bawahi adalah ketika Komisi Eksekutif PSSI, Gusti Randa tidak mengetahui, padahal Vigit Waluyo adalah orang lama di dunia persepakbolaan indonesia.

Baca Juga:KPU Ajak Pemilih Pemula Gunakan Hak SuaraDeni Setiawan: Pilkades, Berharap Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ketika Komite Eksekutif PSSI, Gusti Randa ditanya mengenai mengenai kasus Vigit Waluyo, Beliau menjawab “karena belum ada laporan”, jika kita amati kalimat berikut sangat fatal untuk di ucapkan, mengapa begitu ? karena kalimat berikut bisa saja mengundang kecurigaan bahkan makian warga indonesia terhadap PSSI, seharusnya Jika memang PSSI ingin serius dalam menghadapi kasus Match Fixing mengapa harus menunggu laporan. Apakah PSSI belum berani mengungkapkan kasusnya sendiri sehingga harus menunggu laporan ?

Kita semua tentu berharap PSSI dapat membenahi diri terutama dalam sistematika yang ada didalamnya sehingga merusak persepakbolaan Indonesia yang kian minim prestasi, Adanya Match Fixing yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan menyalahi aturan tentu membuat kita sebagai bangsa Indonesia miris. Penulis berharap agar kedepannya masyarakat lebih kritis juga pemerintah agar lebih tegas mengoreksi kesalahan yang terjadi pada tubuh PSSI yang telah mencoreng citra persepakbolaan tanah air.(*)

Laman:

1 2
0 Komentar