Selain guru honorer, bantuan juga diberikan kepada seluruh murid SDN 1 Cibungur berupa pembagian 1.000 buku serta alat tulis. Fajar mengungkapkan, dipilihnya SDN 1 Cibungur sebagai lokasi penyaluran bantuan lantaran sekolah ini berada di pelosok, ditambah banyak orang tua murid yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.
“Bagi murid berprestasi, kami juga berikan bantuan beasiswa Rp100 ribu per bulan untuk empat anak selama satu semester. Bantuan akan dievaluasi nanti, kalau si anak bisa mempertahankan prestasi, bantuan bisa diperpanjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SDN Cibungur 1, Rusmiati mengakui, kesejahteraan guru honorer belum seperti yang diharapkan. Banyak guru yang tidak kuat dengan tuntutan hidup memilih meninggalkan pekerjaannya.
Baca Juga:Melawan Keraguan Hilirisari TambangKapolsek Sampaikan Pesan Kamtibmas, Ajak Warga Antisipasi Kriminalitas
“Seperti Ibu Rosiatul, walaupun dia harus membagi tugas merangkap jadi operator sekolah, tapi dia punya komitmen terus mengajar. Padahal ia pernah ditawari pindah ke SD IT dengan gaji yang lebih besar Rp1,5 juta per bulan,” ucap Rusmiati.
Rusmiati bersyukur para guru memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi sehingga setiap pekerjaan dikerjakan bersama-sama. “Kami di sini semuanya dianggap saudara. Jadi, apapun pun kondisinya tetap disyukuri,” tambahnya.
Pihaknya juga mengaku senang menerima bantuan alat tulis untuk siswa serta tunjangan bagi honorer dari pihak swasta karena sangat membantu keberlangsungan para guru. Dia pun berharap, bantuan bisa disalurkan secara berkesinambungan.
“Orang tua murid di sini mayoritas berasal dari keluarga buruh tani dan pemecah batu. Bantuan dari Upright Kids Apparel sangat menolong sekali, mudah-mudahan bisa terus berlanjut,” jelasnya. (eko/sep)