Penggal Kepala Majikan, TKW Indonesia Jadi Buronan Polisi Malaysia

Penggal Kepala Majikan, TKW Indonesia Jadi Buronan Polisi Malaysia
0 Komentar

Siti Naisyah, warga Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga di Pasir Puteh, Malaysia menjadi buronan Kepolisian setempat, setelah diduga sebagai tersangka pembunuhan majikannya yang berusia 72 tahun.

Kepolisian Ipoh, Perak, Malaysia sedang mencari seorang asisten rumah tangga asal Indonesia, Siti Naisyah, yang menjadi tersangka pembunuhan majikannya yang berusia 72 tahun, yang terjadi pada Jumat (19/6) pekan lalu.

Kepala Asisten Senior Investigasi Kriminal Kepolisian Perak, Komisaris Anuar Osman, mengatakan lansia itu ditemukan tewas di rumahnya di Pasir Puteh, Malaysia.

Baca Juga:Siswa Wingdiktek Dilatih Penanggulangan Kebakaran di Lapangan Apel Skadik 303 Wingdiktek Kalijati.Ketua TP PKK Sebar Nasi Bungkus di Desa Karanganyar

Dilansir FIN, Selasa, (23/6) Departemen Investigasi dan Kriminal Perak SAC Anuar Osman, wanita berumur 72 tahun itu ditemukan tewas dengan kepala terpenggal.

“Hasil penyelidikan awal mengenai korban, yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah seorang wanita warga negara Indonesia. Dia bekerja sebagai pembantu dan menetap bersama korban,” kata Anuar.

Sementara itu, beredar kabar pembunuhan tersebut terungkap oleh kecurigaan tetangga korban. Sebelum wanita itu ditemukan tewas, tetangga sempat mendengar keributan pertengkaran antara wanita itu dan pembantunya.

Pembantu itu kemudian keluar dari rumah sembari menenteng koper besar. Karena merasa ada yang tak beres, tetangga kemudian menghubungi anaknya agar mengecek keadaan wanita tua tersebut.

Ketika rumah dibuka, mereka menemukan bahwa wanita 72 tahun tersebut tewas tergeletak di kamar mandinya dengan kepala sudah terpisah dari leher.

Polisi terus mencari keberadaan Naisyah yang sampai saat ini belum ditemukan. Naisyah disangkakan Pasal 302 KUHP Malaysia tentang pembunuhan.

Terkait kabar tersebut, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan informasi dari Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur.“Kami cek ke KBRI KL,” ujarnya kepada wartawan. (fin/ysp/ded)

 

0 Komentar