PT Dahana Menjadi Kiblat Bahan Peledak Indonesia

PT Dahana Menjadi Kiblat Bahan Peledak Indonesia
PERESMIAN: Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN RI F. Harry Sampurno, saat menandatangani prasasti peresmian Pabrik Fuze Bomb, Pabrik Emulsifier dan Pabrik Elemented Detonator, di PT. DAHANA (Persero) Kabupaten Subang, Rabu (30/1). DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Pembangunan pabrik ini akan menjadi Pabrik Elemented Detonator pertama di Indonesia.

“Sebelumnya, Dahana memenuhi kebutuhan Elemented Detonator dengan mengimpor,” tutur Budi Antono.

Peluang pembatasan impor ini dimaksimalkan sebaik-baiknya oleh Dahana sebagai produsen Non Electric Detonator dalam negeri dengan membangun Pabrik Elemented Detonator pertama di Indonesia.

Baca Juga:Wuling Almaz Siap Mengaspal di PurwakartaTerlihat Bingung di Bandara, Siti Masitoh TKW Asal Purwakarta Berhasil Dipulangkan

“Pembangunan utuhnya sampai pabrik mampu berproduksi direncanakan akan usai dalam waktu tiga tahun,” ujar Budi Antono.

Dalam pembangunan pabrik ini, PT Dahana (Persero) menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Hanwha Corporation.

Kerjasama ini, sebelumnya diawali dengan penandatanganan Perjanjian Pengadaan Peralatan Detonator Elemented. Perjanjian ditandatangani oleh Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono dan Head of International Business Hanwha Woon Seon Lee di Korea Selatan pada 19 Oktober 2018.

Hanwha terpilih sebagai penyedia teknologi untuk pembuatan Pabrik Elemented Detonator dengan nilai investasi sebesar US$ 13,62 juta. Selain itu Hanwha juga akan bertindak sebagai penyuplai bahan baku untuk Pabrik Elemented Detonator, yang akan memberi Dahana jaminan continues supply terhadap pabrik tersebut, dengan bahan baku yang berkualitas dan memenuhi spesifikasi pabrik.

Kemampuan produksi pabrik ini dicanangkan mampu menghasilkan Elemented Detonator sebanyak 8 Juta Pcs/tahun.

“Dengan diresmikan fasilitas baru dan pencanangan pabrik lainnya, kami berharap ini mampu meningkatkan lini bisnis Dahana dalam memenuhi kebutuhan konsumen, juga mampu memperbesar komposisi TKDN dan menunjang visi kemandirian industri bahan peledak,” pungkas Budi Antono.

Dalam kesempatan itu, selain peresmian, dilangsungkan juga acara penyerahan CSR Dahana, yaitu bantuan untuk bidang pendidikan, seperti Green House di lingkungan sekolah, bantuan untuk perpustakaan, peralatan sekolah, sarana sekolah, difabilitas dan elektrifikasi.(dan)

0 Komentar