1.900 Pendatang Masuk, 2.300 Warga Subang Malah Merantau

1.900 Pendatang Masuk, 2.300 Warga Subang Malah Merantau
PENDATAAN: Kabid Pendataan Penduduk Disdukcapil Subang Ahmad Fauzi melakukan pendataan. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pada tahun 2019, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mencatat 1.900 warga pendatang pindah ke Kabupaten Subang. Sementara itu, 2.300 warga Subang malah merantau untuk bekerja.

Kabid Pendataan Penduduk Disdukcapil Subang Ahmad Fauzi mengatakan, sesuai dengan laporan ada sebanyak 1.900 warga kabupaten luar yang datang ke Kabupaten Subang untuk menetap. “Sesuai dengan data yang ada di kita, per bulan Januari sampai sekarang di tahun 2019 ada sebanyak 1.900 an warga yang melaporkan ke kita untuk tinggal di Kabupaten Subang,” ujarnya.

Data yang ada, Fauzi menjelaskan, sesuai dengan laporan warga pendatang ke Disdukcapl dengan membawa surat pindah dari kabupaten asalnya. “Alasannya, diduga karena Kabupaten Subang yang sangat potensial. Sebentar lagi akan ada proyek Pelabuhan Patimban, sehingga untuk hidup di Kabupaten subang akan sejahtera,” terangnya.

Baca Juga:Terungkap! Begini Pola Pungli Distribusi Kartu NISN Hingga Menjerat KadisdikbudRegulasikan Gaji Aparatur Desa Setara PNS

Selain ada waga yang masuk, Fauzi menambahkan, ada warga Subang yang merantau ke kabupaten lain. Seperti Batam, Kalimantan, Jakarta atau lainnya mencapai 2.300 lebih. Jika dikalikan 2 atau 3 jiwa (suami/istri atau anak) bisa mencapai 4.000 lebih.

Fauzi mengingatkan, bagi warga Kabupaten Subang yang mau pindah dianjurkan membuat laporan ke Disdukcapil. Dari bulan Januari 2019 sampai sekaramg, bisa jadi banyak yang pindah ke kabupaten lain, namun tidak melaporkan ke Disdukcapil. “Data tersebut yang melaporkan lho. Tapi, prediksi banyak juga yang tidak melaporkan ke kita, pada saat mau pindah ke tempat lain,” ungkapnya.

Data penduduk Kabupaten Subang, Fauzi memaparkan, ada sejumlah 1.153.000 orang, itu pun sudah ditambah dengan 1.900 warga pendatang.

Sementara itu, warga Pantura Subang Sarjo (51) mengatakan, untuk di daerah Pantura saat ini banyak warga pendatang yang berdiam di warung remang-remang. Kebanyakan berasal dari Batam, Indramayu, Cirebon dan lainnya. “Kalau di warung remang-remang bukan asli warga Subang, kebanyakan dari luar,” tandasnya.(ygo/vry)

0 Komentar