SUBANG– Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Subang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD dan Kantor Pemerintah Kabupaten Subang, Selasa (29/4/2025).
Aksi yang dipimpin oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Subang ini merupakan bentuk protes terhadap wacana pengalihan atau penghapusan dana hibah daerah yang dinilai tidak pro-rakyat.
Iqbal Maulana, Ketua PC IMM Subang sekaligus Koordinator Lapangan Aliansi, dalam orasinya menyampaikan aksi ini adalah bentuk keprihatinan atas berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kecil. “Kami datang untuk memperjuangkan keberlangsungan hidup masyarakat melalui instrumen penting seperti dana hibah yang selama ini sangat membantu sektor pendidikan, keagamaan, dan organisasi sosial,” ujar Iqbal.
Baca Juga:Tinjau Kantah Kabupaten Kendal, Wamen Ossy Imbau Jajaran Lakukan Pengelolaan Pertanahan yang Teliti dan TepatWamen Ossy Bicara di Indonesia International Valuation Conference, Ini Yang Dibahas
Lebih lanjut, Iqbal mendesak DPRD Kabupaten Subang agar bersikap tegas menolak segala bentuk upaya pengalihan, pengkajian, atau penghapusan dana hibah. Ia menilai bahwa langkah semacam itu adalah bentuk kemunduran dalam mendukung pemberdayaan masyarakat.
Iqbal juga menegaskan kepala daerah harus berpihak kepada rakyat, bukan elite kekuasaan. “Kami ingatkan Bupati Subang agar bekerja sesuai amanat rakyat. Jangan hanya jadi kacung politik. Pimpinan daerah seharusnya berdiri tegak membela rakyat, bukan menjual kepentingan masyarakat demi kekuasaan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Abdul Rouf, Ketua Aliansi, turut menyuarakan penolakannya terhadap narasi maupun kajian yang mengarah pada penghapusan dana hibah. “Ini adalah bentuk pemiskinan sistematis. Banyak organisasi masyarakat dan lembaga pendidikan yang selama ini bergantung pada dana hibah untuk keberlangsungan kegiatan mereka,” tegas Rouf.
Ia juga menyoroti pentingnya pemerataan kualitas pendidikan di Kabupaten Subang. “Kami mendesak pemerintah daerah agar serius memperbaiki pendidikan, terutama di wilayah pedesaan, agar tidak terjadi kesenjangan yang makin tajam antara kota dan desa,” katanya.
Rouf juga mengingatkan pembangunan infrastruktur dan industri tidak akan berarti tanpa pembangunan sumber daya manusia. “Subang harus membangun manusianya, baik secara intelektual maupun moral. Kalau tidak, semua ini hanya proyek sesaat yang tidak menyentuh masa depan masyarakat,” ujarnya lagi.