Bekasi – Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan oleh Komisi IX DPR RI dan mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terhadap program strategi nasional. Salah satunya yakni dengan melakukan kolaborasi agar program MBG bisa berjalan efektif
Kegiatan sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dilakukan di Mahoney Cafe, Cikarang, pada Sabtu, 24 Mei 2025. Acara yang diikuti oleh 300-an peserta ini dimulai tepat pada pukul 08.00 WIB.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurachadianna, Tenaga Ahli kepala BGN Fatimah Zahra, dan Dinkes Kabupaten Bekasi Rita Permatasari.
Baca Juga:Keren! Tampilkan Budaya dan Film di Cannes lewat Indonesian Cinema NightPolda Metro Jaya Kerahkan 1.562 Personel Gabungan Amankan Laga Persija vs Malut United di JIS
Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana memberikan penjelasan tentang program pemberian Makan Bergizi Gratis yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan anak-anak dan ibu hamil. Dalam paparannya itu, Cellica juga mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk kelancara program MBG.
“Program MBG membutuhkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan mitra pihak ketiga seperti yayasan pendidikan dan komunitas untuk memastikan program ini berjalan efektif,” ucap Cellica.
Selain itu, Cellicajuga menyampaikan kesadaran dari pihak-pihak terkait mengenai perlunya dukungan semua pihak untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Dimana generasi mendatang diharapkan memiliki kecerdasan dan ketangguhan. Acara ini juga menjadi wadah untuk membangun interaksi antara warga dan pemerintah, serta membahas peran serta masyarakat dalam mendukung program-program pemerintah,” tambah Cellica.
Adapun target penerima manfaat program MBG yakni ditujukan kepada 4,7 juta anak-anak dan ibu hamil menyusui untuk memastikan kebutuhan gizi mereka terpenuhi.
Pemerintah berkolaborasi dengan mitra pihak ketiga untuk menyediakan makanan, yang mencakup yayasan, pesantren, dan komunitas lokal.Pemerintah bertanggung jawab untuk mendukung dan memfasilitasi, bukan membangun semuanya sendiri, agar anggaran dapat diarahkan ke sektor lain seperti pembangunan nfrastruktur.
Tentunya program MBG membutuhkan pentingnya partisipasi aktif dari Masyarakat. Masyarakat harus berperan aktif melalui partisipasi dalam kegiatan pengolahan makanan dan distribusi.
Baca Juga:Dari Target 816 Milyar Pendapatan Baru Capai 153 Miliar, Bapenda Gali Sumber Potensi BaruGRATIS! SMK PGRI Subang Buka Pendaftaran Siswa Baru Tahun 2025/2026, Cek Syaratnya
Dengan begitu, program MBG juga akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja di dapur umum.