PASUNDAN EKSPRES – Bonsai anting putri atau Wrightia religiosa adalah salah satu jenis bonsai yang paling banyak digemari karena memiliki bentuk batang yang indah, daun kecil, serta bunga putih yang wangi.
Tidak heran jika banyak pecinta tanaman hias memilih anting putri sebagai bonsai, terutama bagi pemula yang ingin belajar teknik dasar pembuatan bonsai.
Berikut ini adalah panduan lengkap tentang cara membuat bonsai anting putri untuk pemula.
Baca Juga:Harga Batu Akik Puser Bumi Asli: Pesona, Faktor Penentu, dan Kisaran NilainyaCara Merawat Bonsai Beringin agar Tumbuh Indah dan Sehat
Cara Membuat Bonsai Anting Putri
1. Menyiapkan Bahan dan Alat
Sebelum memulai, pastikan kamu menyiapkan bahan serta peralatan berikut:
- Bibit tanaman anting putri (bisa dari stek batang atau hasil cangkok).
- Pot bonsai dangkal dengan lubang drainase.
- Media tanam (campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos).
- Kawat bonsai untuk membentuk batang dan cabang.
- Gunting tanaman atau gunting bonsai.
- Pisau tajam atau cutter untuk pemangkasan.
2. Pemilihan Bibit Anting Putri
Pilih bibit yang sehat, batangnya lurus atau melengkung alami, serta memiliki cabang yang cukup. Bibit hasil cangkok biasanya lebih cepat besar dan mudah dibentuk dibanding stek.
3. Menanam dalam Pot Bonsai
- Masukkan pecahan genting atau batu kecil di dasar pot untuk menjaga drainase.
- Isi pot dengan media tanam yang sudah disiapkan.
- Tanam bibit anting putri di bagian tengah pot, lalu tekan media agar tanaman berdiri kokoh.
- Siram dengan air secukupnya hingga tanah lembap.
4. Teknik Pemangkasan
Pemangkasan adalah kunci utama untuk membentuk bonsai.
- Pangkas cabang yang tumbuh terlalu panjang atau tidak searah dengan desain bonsai.
- Sisakan ranting yang akan membentuk struktur utama pohon.
- Lakukan pemangkasan secara bertahap agar tanaman tidak stres.
5. Membentuk dengan Kawat
Untuk membuat bonsai tampak artistik, gunakan kawat bonsai:
- Lilitkan kawat pada batang atau cabang dengan hati-hati.
- Tekuk perlahan sesuai dengan bentuk yang diinginkan (misalnya melengkung atau bercabang ke samping).
- Jangan terlalu kencang agar tidak melukai batang.
- Setelah bentuk mulai permanen (biasanya 2–3 bulan), lepaskan kawat agar tidak meninggalkan bekas.
6. Perawatan Rutin
- Penyiraman: Lakukan setiap hari atau saat media mulai kering. Jangan sampai terlalu becek.
- Pemupukan: Gunakan pupuk organik atau NPK dosis rendah setiap 1–2 bulan sekali.
- Pencahayaan: Letakkan bonsai di tempat dengan sinar matahari cukup, minimal 4–6 jam per hari.
- Pengendalian hama: Periksa daun secara rutin dari ulat atau kutu putih.