“Prabowo dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan dan didampingi para pimpinan berbagai partai politik, mengatakan ia telah memerintahkan TNI dan Polri untuk menindak tegas para perusuh dan penjarah, seraya memperingatkan bahwa beberapa tindakan tersebut merupakan indikasi ‘terorisme’ dan ‘makar’,” tulis Bangkok Post.
Media Singapura, Channel News Asia (CNA), juga memberitakan aksi penjarahan ini dalam artikel yang berjudul “Indonesia unrest: Prabowo says parliament to remove controversial perks for MPs, suspend errant lawmakers”.
CNA memberitakan penjarahan yang berlangsung hingga larut malam, menyasar sejumlah tokoh yang belakangan menjadi target kemarahan masyarakat.
Baca Juga:Setelah Rumah Dijarah, Sri Mulyani Sampaikan Permintaan Maaf dan Ajak Masyarakat Wujudkan Demokrasi SehatMUI Subang Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas
“Di ibu kota dan sekitarnya, para penjara menargetkan setidaknya empat rumah anggota DPR dan kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani. Media lokal Detik melaporkan rumah Sri Mulyani di Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah dua kali dalam beberapa jam pada Minggu sesaat setelah tengah malam,” tulis CNA.
Media India, Times of India (TOI), turut memberitakan peristiwa tersebut. TOI menekankan bahwa aksi itu pecah setelah meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis polisi saat demo di sekitar gedung DPR.
“Rumah Menteri Sri Mulyani Indrawati di Tangerang Selatan, kota yang berbatasan dengan ibu kota Jakarta, dijarah dalam dua gelombang pada Minggu dini hari, kata Damianus Rudolf, seorang tetangga, kepada AFP,” tulis TOI.
TOI melaporkan bahwa Sri Mulyani tidak berada di rumah ketika penjarahan terjadi, serta bahwa aksi serupa juga menyasar kediaman sejumlah anggota DPR.
Sementara itu, media Timur Tengah seperti Al Arabiya dan Al Jazeera turut menyoroti peristiwa tersebut. Al Jazeera menilai, aksi massa ini muncul di tengah kecaman publik terhadap tunjangan DPR dan kemarahan atas tewasnya Affan Kurniawan.
“Para perusuh mengacak-acak rumah sejumlah anggota partai politik serta membakar sejumlah instalasi negara saat protes mengguncang kota-kota besar di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara tersebut,” lapor Al Jazeera.
“Rumah-rumah anggota partai politik diobrak-abrik serta gedung-gedung negara dibakar, hingga memicu kekhawatiran luas,” tulis Al Arabiya.