SUBANG-Perjalanan panjang menuju ajang bergengsi Mojang Jajaka (Moka) Subang 2025 telah memasuki babak penting. Sebanyak 30 finalis resmi terpilih setelah melewati serangkaian seleksi ketat yang digelar sejak awal Agustus lalu.
Mereka kini tengah menjalani berbagai pembekalan sebelum akhirnya tampil di panggung Grand Final pada 12 September 2025 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, Nenden Setiawati, melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata, Agus Muslim, mengungkapkan bahwa proses menuju 30 besar bukanlah hal yang mudah.
Baca Juga:Pulangkan Pasutri Lansia Asal Lampung yang Telantar, Dinsos Purwakarta Harapkan Adanya Rumah SinggahUsulan Tak Digubri, 5 Kades Sepakat Bangun Bendungan Kali Sewo, Atasi Kekeringan Sawah Petani
“Para peserta telah melalui tahapan seleksi administrasi, wawancara, hingga uji pengetahuan kebudayaan dan pariwisata. Yang terpilih adalah mereka yang memiliki potensi besar untuk menjadi representasi Subang,” ujarnya.
Selama masa karantina, para finalis tidak hanya dilatih penampilan dan public speaking, tetapi juga dibekali dengan materi kebudayaan, kepariwisataan, dan wawasan kebangsaan.
Menurutnya, bekal tersebut diharapkan mampu membentuk Mojang Jajaka Subang yang tidak hanya berparas menarik, tetapi juga cerdas, berwawasan luas, dan mampu menjadi duta budaya.
Pembekalan yang diberikan Disparpora melibatkan para pakar di bidangnya. Para finalis mendapatkan pelatihan etika, seni berbicara di depan umum, pengenalan destinasi wisata unggulan Subang, hingga pemahaman mengenai Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kita ingin mereka menjadi generasi muda yang berkontribusi nyata bagi promosi wisata dan pembangunan daerah,” tambahnya.
Selain pembekalan, para finalis juga diarahkan untuk melakukan aksi sosial di masyarakat. Hal ini bertujuan agar mereka mampu memahami realitas kehidupan sehari-hari masyarakat Subang sekaligus melatih kepedulian sosial.
“Kegiatan sosial menjadi bagian penting karena Moka Subang bukan hanya tentang kecantikan atau ketampanan, tetapi juga tentang jiwa sosial dan kepedulian,” tegasnya.
Baca Juga:Lembang Gelar Doa Bersama Hadapi Ancaman Sesar LembangNusantara Alit Cigelam, Potret Toleransi dalam Kemajemukan
Grand Final Moka Subang 2025 rencananya akan digelar dengan meriah pada 12 September mendatang. Kehadiran Moka Subang diharapkan dapat menjadi panggung yang memperkuat identitas budaya daerah sekaligus menarik minat wisatawan.
Agus menambahkan, siapapun yang terpilih nantinya sebagai Mojang Jajaka Subang, diharapkan mampu membawa nama baik daerah.
“Mereka bukan hanya ikon kecantikan dan ketampanan, tetapi juga agen perubahan yang akan memperkenalkan Subang ke dunia luar,” pungkasnya.(znl)