BANDUNG BARAT – Jalan utama Manoko di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dipenuhi puluhan pohon pisang yang ditanam warga. Aksi ini merupakan bentuk protes kreatif karena jalan tersebut tak kunjung diperbaiki pemerintah.
Warga mengaku sudah lelah menunggu perbaikan. Sebagai bentuk sindiran, mereka kompak menanam pohon pisang di badan jalan yang penuh lubang dan rusak parah.
Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto, mengatakan perbaikan Jalan Manoko sebenarnya sudah diajukan sejak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2020. Namun, hingga tahun 2025, usulan itu tak kunjung terealisasi.
Baca Juga:Jalankan Inpres 12/2025 untuk Tangani Masalah di Pulau Baai dan EngganoRealisasi PNBP Selalu Lampaui Target, Sekjen Kementerian ATR/BPN: Lima Tahun Terakhir Cukup Positif
“Jalan ini sangat penting, terutama saat terjadi longsor di sekitar Imah Seniman di Jalan Kolonel Masturi. Semua kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif ini,” ujar Oman kepada Pasundan Ekspres, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, warga sudah dua kali melakukan perbaikan jalan secara swadaya. Namun, hasilnya tidak bertahan lama karena jalan kembali rusak dan berlubang. Kondisi itu kerap menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Oman menambahkan, DPRD bersama Pemkab Bandung Barat telah memastikan perbaikan Jalan Manoko akan dilakukan pada 2026 dengan anggaran Rp3,7 miliar. Kendati demikian, warga tetap menuntut kepastian.
“Kalau sampai 2026 tidak juga diperbaiki, kami akan minta status jalan ini dikembalikan menjadi jalan desa. Kalau sudah jadi jalan desa, kami akan pasang portal dan larang kendaraan besar melintas,” tegasnya.
Warga berharap perbaikan Jalan Manoko bisa diprioritaskan. Sebab, Bandung Barat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan. Infrastruktur yang baik diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan maupun masyarakat setempat. (ijl/idr)
