SUBANG-Program Kawasan Desa Kuat, Mandiri, dan Produktif (KDKMP) di Kabupaten Subang mulai berjalan meski baru sekitar 8,7 persen yang sudah beroperasi.
Anggota DPRD Kabupaten Subang Fraksi Gerindra, Zennieta Frara menilai, program tersebut memiliki potensi besar untuk mendukung kemandirian ekonomi desa jika dijalankan dengan persiapan matang.
“Walau sekarang baru berjalan 8,7 persen yang beroperasi, mudah-mudahan ke depan setiap KDKMP di Kabupaten Subang harus segera menyiapkan diri untuk sama-sama berprogres dalam program ini,” ujar Zennieta saat dihubungi Pasundan Ekspres, Minggu (21/9/2025).
Baca Juga:Pendaftaran Tanah Ulayat Wujudkan Arahan Presiden Prabowo dalam Pengelolaan TanahManfaat Sertipikasi Tanah Ulayat, Kementerian ATR/BPN: Bukan Hanya untuk Masyarakat Adat Tapi Semua Pihak
Ia menekankan, selain infrastruktur dan perencanaan yang baik, kesiapan sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa juga harus ditingkatkan. Menurutnya, penguatan kapasitas SDM akan mencegah program mandek di tengah jalan.
“Selain persiapan yang matang, SDM di setiap desa harus diasah agar tidak terjadi mogok di tengah jalan,” ungkap Srikandi Gerindra yang biasa disapa Neng Zanet.
Zanet juga mengingatkan bahwa program KDKMP tidak boleh dipandang sebagai ancaman bagi pedagang yang sudah ada, melainkan menjadi peluang untuk memperluas akses barang dan memajukan perekonomian desa.
“Setiap KDKMP hendaknya menggali potensi yang ada di desa masing-masing, karena dengan kehadiran program ini bukan bertujuan mematikan pedagang-pedagang yang sudah ada, akan tetapi justru memajukan sekaligus mempermudah akses agar masyarakat lebih mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan,” tegasnya.
Dirinya berharap, seluruh desa dapat segera beradaptasi dan berinovasi agar program KDKMP benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. (cdp)