SUBANG– Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Sulaeman Shidik mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan transisi dari pertanian tradisional atau konvensional, menuju pertanian maju, mandiri, dan modern.
“Kita dibantu dengan alat-alat mesin pertanian (Alsintan), baik pra panen maupun pasca panennya. Dulu kita biasa memotong padi dengan sabit, sekarang pemerintah pusat telah memberikan bantuan tersebut,” ucapnya.
Salah satu bantuan yang alokasikan adalah combine harvester yang diberikan kepada kelompok tani di beberapa kecamatan yang tergolong darurat terkait dengan produksinya pada tahun 2024.
Baca Juga:SMK PGRI Subang Terpilih Jadi Tuan Rumah Festival Vokasi Satu Hati Wilayah Jawa Barat 2025Reforma Agraria Hidupkan Potensi Desa Bandung, dari Semak Belukar Jadi Sumber Ekonomi Masyarakat
“Sejauh ini untuk wilayah Pantura, setiap kecamatan mendapatkan satu alat, kita mendapatkan 3 unit pada tahun 2024 dan 4 unit di tahun 2025. Ini untuk penanganan pasca panennya,” ucapnya.
Akan tetapi, bantuan Alsintan tersebut masih belum berata di semua wilayah di Kabupaten Subang, sehingga masih terdapat beberapa wilayah yang menggunakan metode konvensioanl, salah satu contohnya yaitu di wilayah Subang Selatan.
Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan bantuan yang membuat Dinas Pertanian untuk saat ini melakukan pengambilan skala prioritas.
“Subang ini memiliki topografi yang berbeda, jadi kita ambil sesuai dengan skala prioritas, karena bantuan ini terbatas. Tapi Insya Allah kedepannya semoga pertanian di Subang bisa lebih maju lagi,” ucapnya.
Meskipun demikian, Sulaeman mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan segala upaya untuk embantu para petani agar pertanian di Kabupaten Subang dapat semakin maju.
“Kita akan melayani sebaik-baiknya baik irigasinya, SDM pertaniannya, untuk penampingannya, sarana prasarana pertaniannya,meskipun pasti ada kurangnya,” ucapnya.(fsh)