Mahasiswa Unsub Suarakan Perjuangan Petani di Hari Tani Nasional 2025

Hari Tani Nasional 2025
Mahasiswa Unsub Suarakan Perjuangan Petani di Hari Tani Nasional 2025
0 Komentar

SUBANG – Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian (Agrorektan) Universitas Subang (Unsub) menggelar peringatan Hari Tani Nasional 2025 di Gedung Fakultas Agrorektan, Sabtu (27/9/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “Petani Tangguh, Panen Terjaga” dan dirancang sebagai ruang refleksi sekaligus edukasi mengenai peran petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan bangsa.

Acara dimulai dengan lomba baca puisi bertema pertanian. Para mahasiswa menampilkan karya yang menyuarakan jerit, harapan, serta kegigihan petani.

Baca Juga:Tasyakur Binikmat Palestina Merdeka di Yasri, Wakil Ketua DPRD: Syukuri dengan Belajar Bersungguh-sungguh Dinas Peternakan Subang Himbau Warga Cegah Rabies dengan Vaksin Hewan Peliharannya

Lantunan puisi penuh penghayatan itu menggambarkan realitas kehidupan petani di tengah berbagai tantangan.

Usai lomba puisi, kegiatan dilanjutkan dengan bedah buku bertema pertanian. Forum diskusi ini membahas persoalan agraria, kedaulatan pangan, hingga problematika distribusi hasil pertanian di Indonesia.

Pada puncak acara, panitia menayangkan film dokumenter “Samin vs Semen” karya jurnalis Dwi Laksono. Film tersebut mengisahkan perjuangan masyarakat Kendeng dalam mempertahankan tanah mereka dari ekspansi industri semen.

Kisah nyata ini memperlihatkan bagaimana petani kerap berhadapan dengan kekuatan besar yang mengancam ruang hidup mereka.

Wakil Ketua BEM Fakultas Agrorektan Unsub, Farid Fazar, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar perayaan seremonial.

“Petani bukan hanya soal produksi pangan, melainkan juga berkaitan dengan keadilan sosial dan keberlanjutan bangsa. Melalui lomba puisi, review buku, dan pemutaran film, kami ingin mengajak mahasiswa lebih dekat dengan realitas perjuangan petani. Harapannya, generasi muda tidak sekadar menjadi penonton, tetapi ikut terlibat dalam memperjuangkan kedaulatan pangan Indonesia,” ujarnya.

Sebagai penutup, mahasiswa Fakultas Agrorektan Unsub menyampaikan pernyataan sikap. Mereka menyoroti persoalan yang masih membelenggu petani, mulai dari ketidakadilan agraria, harga hasil tani yang rendah, hingga lemahnya keberpihakan negara.

Baca Juga:Refleksi Hari Tani di Subang, Petani Tangguh, Pangan Tejaga. Katanya!Wamen Ossy: Penuhi Kebutuhan Mendasar Masyarakat

Mahasiswa mendesak pemerintah untuk menghadirkan kebijakan yang melindungi petani, terutama dalam menjamin akses terhadap tanah, pupuk, dan pasar.

Dengan lantang mereka menyerukan: “Perjuangan petani adalah perjuangan kita semua. Hidup Petani! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!”

Seruan tersebut menjadi penegas bahwa perjuangan petani tidak bisa dipisahkan dari rakyat dan mahasiswa.

Melalui momentum Hari Tani Nasional 2025 ini, mahasiswa berharap peringatan tidak berhenti pada seremoni belaka, tetapi menjadi pemicu kesadaran kolektif untuk memperjuangkan hak-hak petani sebagai pahlawan pangan bangsa. (ijr)

0 Komentar