Sejarah Ruwatan Bumi adalah Tradisi Syukur, Doa, dan Kebersamaan Masyarakat, Simak Penjelasanya!

Ruwat Bumi Jadi Penutup Rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya ke-729. Gambar Foto : (Super Radio/)
Ruwat Bumi Jadi Penutup Rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya ke-729. Gambar Foto : (Super Radio/)
0 Komentar

Desa Onje, Purbalingga : Dilaksanakan pada bulan Muharram, dengan kegiatan utama seperti kirab gunungan, ruwatan, serta pertunjukan wayang kulit.

Desa Guci, Tegal : Rangkaian acaranya meliputi istighosah, kirab gunungan, pertunjukan seni budaya, hingga upacara adat penyembelihan wedus kendhit sebagai wujud rasa syukur.

Desa Masaran, Sragen : Warganya menggelar kirab gunungan yang melibatkan seluruh RT di desa. Acara ini menjadi simbol penguatan budaya Jawa sekaligus kebersamaan masyarakat.

Baca Juga:Cara Mendapatkan Kode OTP DANA Lewat Email6 Jenis Koin yang Dicari Kolektor dan Populer di Kalangan Investor

Ruwatan Bumi bukan hanya sekadar acara adat, melainkan perwujudan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia. Melalui tradisi ini, masyarakat tidak hanya mengungkapkan rasa syukur, tetapi juga menjaga harmoni dengan alam, melestarikan budaya, dan mempererat persaudaraan.

0 Komentar