SUBANG – Pemerintah Kabupaten Subang menyiapkan Strategi dan Rencana Aksi Daerah (SRAD) Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS serta Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Tahun 2025–2029.
Kepala Bidang Sosial Budaya BP4D Kabupaten Subang, Asep Saiful Zaman dalam Forum Group Discussion (FGD) penyusunan strategi tersebut pada Kamis (9/10/2025) menyebutkan tujuan umum dari SRAD ini yakni mewujudkan pengendalian HIV/AIDS dan IMS yang efektif, inklusif, berkelanjutan menuju Eliminasi AIDS 2030.
“Secara spesifik tujuan khususnya adalah menurunkan infeksi baru HIV dan IMS, meningkatkan kualitas ODHIV, menghapus stigma dan diskriminasi, memperkuat koordinasi lintas sektor, serta meningkatkan akses dan mutu layanan,” ucapnya.
Baca Juga:Kopi Nirwana, Ruang Santai dan Kreatif di Jalancagak Jadi Favorit Pecinta NgopiJelang Musim Tanam Pemcam Bareng Petani Normalisasi Saluran Irigasi
Ia pun menyebutkan beberapa strategi Utama dalam SRAD ini, pertama, penguatan promosi dan deteksi dini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS serta mendorong pemeriksaan sejak dini guna mencegah penularan.
Kemudian, memperluas akses pengobatan ARV dan perawatan terpadu agar semua orang dengan HIV dapat memperoleh terapi yang berkelanjutan dan layanan kesehatan yang menyeluruh.
Selain itu, melaksanakan pemberdayaan komunitas dan dukungan sosial yang bertujuan memperkuat peran masyarakat dalam pendampingan, edukasi, serta penghapusan stigma terhadap ODHIV.
Selanjutnya, melakukan advokasi kebijakan dan penghapusan stigma yang difokuskan untuk menciptakan lingkungan hukum dan sosial yang mendukung penanggulangan HIV secara adil dan inklusif.
Terakhir, melakukan penguatan sistem data, monev, dan koordinasi dilakukan untuk memastikan pengelolaan program HIV/AIDS yang efektif, terukur, dan saling terintegrasi antar lembaga.
Adapun rencana aksi tahun mulai tahun 2025-2029 yang akan dilakukan. Pada tahun 2025, ditargetkan melakukan penyusunan Perbup SRAD HIV/AID, lalu pada tahun 2026 melakukan integrasi layanan HIV di 10 Puskesmas, selanjutnya pelatihan tenaga Kesehatan HIV/IMS akan mulai dilakukan pada tahun 2027, selanjutnya menggelar kampanye eliminasi stigma dan edukasi remaja pada tahun 2028, dan terakhir melakukan valuasi dan review SRAD pada tahun 2029.
Semua ini merupakan strategi “Three Zero” yang bertujuan mencapai nol infeksi baru, nol kematian akibat AIDS, serta nol stigma dan diskriminasi, guna menciptakan masyarakat yang sehat, inklusif, dan bebas AIDS pada tahun 2030.