PURWAKARTA – Seniman muda Purwakarta, Cea, kembali menghadirkan karya mural sarat makna. Kali ini, Cea membuat mural di Gang Aster RT 11 RW 02, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
Untuk diketahui, mural adalah karya seni lukis yang dibuat langsung di media dinding, tembok, atau permukaan datar besar lainnya.
Berkolaborasi dengan siswa SMK Bina Kerja Purwakarta, mural yang dibuat Cea mengusung tema “Pelestarian Budaya Sunda dan Nilai Toleransi di Kalangan Generasi Muda”.
Baca Juga:Menteri Nusron dan Wali Kota Palembang Tunjukkan Semangat Sportivitas di Lapangan Bulu Tangkis PORNAS KORPRIPemkab Subang Siapkan SRAD untuk Turunkan Angka HIV/AIDS dan IMS
Karya mural tersebut menjadi bentuk ekspresi kreatif sekaligus media edukatif bagi masyarakat agar semakin mencintai budaya daerah serta menjauhi perilaku negatif di kalangan remaja.
“Sebagai generasi muda kita harus ingat dan melestarikan budaya yang ada di Purwakarta tercinta. Jauhi kenakalan remaja dengan cara mengenal budaya, ikut kegiatan positif, serta memanfaatkan digitalisasi dengan baik,” kata Cea, saat ditemui di lokasi kegiatan, Senin (13/10/2025).
Lebih lanjut, Cea menjelaskan bahwa mural yang dibuat tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang anti-bullying, toleransi, dan kepedulian sosial.
Ia pun berharap seni mural bisa menjadi sarana penyampaian pesan positif yang menyentuh hati masyarakat.
“Bullying itu bukan hanya soal fisik, tapi juga soal bagaimana kita memandang orang lain. Penting bagi kita untuk belajar menghargai, memahami perbedaan, dan bertoleransi di mana pun kita berada,” ujarnya.
Proses pengerjaan mural dijadwalkan berlangsung selama satu minggu, mulai dari tahap pembuatan sketsa, pewarnaan dasar, hingga detail dan tahap finishing.
Dalam prosesnya, Cea menggunakan teknik double grid dengan bahan cat Bilox serta peralatan sederhana seperti kuas dan tangga.
Baca Juga:Kopi Nirwana, Ruang Santai dan Kreatif di Jalancagak Jadi Favorit Pecinta NgopiJelang Musim Tanam Pemcam Bareng Petani Normalisasi Saluran Irigasi
“Hari pertama dan kedua fokus pada pola dan sketsa, hari ketiga ke tahap detail, dan hari keempat sudah mulai proses finishing,” ucap Cea.
Sementara itu, Hadi, Ketua RT setempat , menyampaikan apresiasinya terhadap karya mural tersebut. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga membawa nilai sosial dan edukatif bagi warga sekitar.
“Tanggapan masyarakat sangat positif. Mural ini bukan sekadar mempercantik lingkungan, tapi juga menanamkan nilai kebersamaan dan penghargaan terhadap budaya lokal. Kami berharap generasi muda terus berkarya dan tidak melupakan jati diri budaya Sunda,” kata Hadi.