Asep dan Identitas Ki Sunda

Asep dan Identitas Ki Sunda
0 Komentar

Semoga saja tiga rekor yang disematkan ORI atas keunikan penyelenggaraan Komperensi Asep Asep (KAA) dan sekarang Silaturahmi Halal Bihalal Asep di Garut, bukanlah tujuan utama dari dikumpulkannya Asep. Semoga saja ada tindaklanjut yang mereflesikan makna Asep berwujud nyata di seluruh dunia yang ada nama Asep.

Sebagus apapun nama, jika tidak memunculkan spirit makna yang terlahir dari nama itu, hanya akan menjadi bahan tertawaan publik. Tidak lebih hanya sebagai “kegenitan” primordialisme di tengah semakin massifnya globalisme. Hanya akan semakin mengotori ruang publik yang sudah buram dengan beragam kegetiran “dagelan” sosial dan politik.

Bila lahirnya Komunitas Asep Asep (KAA) ini diiringi dengan tujuan yang bersifat pendek dan sesaat – yang hanya akan mengotori keistimewaan nama Asep, alangkah baiknya komunitas ini tidak dilahirkan. Atau bahkan, ayo rame-rame ganti nama kita dengan nama selain Asep. Karena asep identik dengan Sunda, dan Sunda identik dengan nilai-nilai kebaikan dan aura positif. Kritik eufemisme William Shakespeare di atas bukanlah ungkapan kosong yang sepi dari makna. Apalah arti nama Asep? Dilabeli dengan nama apapun, Asep akan tetap menjadi Asep. (*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar