Balapan Liar Resahkan Masyarakat

Balapan Liar Resahkan Masyarakat
MELINTAS: Seumlah pengendara melintasi jalan di Kawasan Ciater Highland Resort yang kerap dijadikan tempat balap liar yang meresahkan masyarakat. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Berharap Aparat Bisa Menertibkan

CIATER-Masyarakat Ciater yang berada di sekitar Jalan Raya Ciater-Tangkuban Perahu, merasa resah. Pasalnya, sepanjang jalan tersebut, sering digunakan sebagai arena balap liar oleh beberapa kelompok orang tidak bertanggung jawab.

Bahkan area terasbut sudah beberapa kali memakan korban jiwa, terakhir pada hari minggu (13/10), seorang pengendara roda dua harus kegilangan nyawa setelah sebelumnya diketahui berkendara secara ugal-ugalan di jalan tersebut.

Warga sekitar, Aby Abyzard mengungkapkan kekhawatirannya jika sedang berlangsung balap liar di sekitar situ. Menurutnya sepanjang jalan Ciater Highland Resort menjadi ajang dimana para pembalap jalanan tersebut mengadu cepat sepeda motor mereka, dengan adanya kegiatan itu jelas saja laju lalu lintas juga menjadi terganggu.

Baca Juga:Komunitas Sepeda Ikuti Stronger Bike RidingHasil Panen Padi Gadu Cukup Baik

“Iya biasalah, anak-anak muda banyak yang suka kebut-kebut di area sini, waktunya kalau tidak pas malam minggu, ya minggu pagi. Istilahnya kalau yang saya denger dari mereka itu disebut cornering atau Sunmori,” jelasnya.

Dia berharap pihak kepolisian bisa sigap, menertibkan gerombolan anak muda yang biasa melakukan balap liar di wilayah tersebut. Pasalnya, cukup meresahkan maayarakat terlebih jika itu dilakukan pada malam hari atau minggu pagi ketika lalu lintas sedang padat.

“Ya harapannya agar pihak kepolisian bisa mengamankan, atau jika perlu menindaklah para pelaku balap liar itu, karena sangat meresahkan sekali. Kalau oleh masyarakat seperti saya ini kan tidak punya kewenangan kalau mau apa-apa pada mereka, nanti disangka main hakim sendiri,” tambahnya.

Saat Pasundan Ekspres mencoba berbincang dengan salah satu anggota komunitas club motor di area Ciater Highland Resort, Andi Saefulloh (21), menjelaskan bahwa Cornering dan Sunmori memiliki perbedaan. Menurutnya cornering yaitu keahlian menikung.

“Area sini memang banyak tikungan tajam, yang justru sering dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk dijadikan area unjuk kebolehan menikung dengan kecepatan tinggi atau cornering itu. Berbeda dengan Sunmori, yang kependekan dari Sunday Morning Ride, yang dilakukan oleh dirinya dengan anggota komunitas motornya, yaitu menikmati jalan-jalan dengan sepeda motor saat minggu pagi,” jelasnya.

Menurut Andi, Sunmori dilakukan tidak dengan kecepatan tinggi, karena memang peruntukannya juga supaya untuk bisa menikmati pemandangan dan suasana minggu pagi. Sehingga jalur kebun teh dari Ciater Highland Resort hingga Tangkuban Perahu sering dilalui oleh mereka yang sedang Sunmori, untuk mendapati suasana dan pemandangannya tersebut.

0 Komentar