Banjir Nyaris Seret Rumah Warga, Subang Dipenuhi “Cileuncang”

Banjir Nyaris Seret Rumah Warga, Subang Dipenuhi "Cileuncang"
RAWAN: Longsor di Tanggulun Timur saat menuju malam pergantian tahun. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Banjir Cileuncang

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Subang Darmono mengatakan, hujan deras beberapa waktu yang lalu menjadikan sejumlah wilayah di kota Subang terjadi banjir. Banjir tersebut merupakan banjir cileuncang. Hal tersebut mengakibatkan wilayah Gang Tahu, Gang Flamboyan, Gang Jalitri, depan Tokma Cadika tergenang air cileuncang. Ketingian air bervariasi, mulai dari semata kaki hingga setinggi betis orang dewasa. “Banjir cileuncang ini terjadi, ketika hujan deras tiba,” ujarnya.

Genangan air cileuncang, kata dia, diakibatkan drainase dan saluran air yang mengalami pendangkalan. Ketika banjir tersebut ada, hal ini harus menjadi perhatian bersama, sehingga bisa tertanggulangi ke depannya. “Drainase yang mengalami pendangkalan harus ditanggulangi secepatnya,” ungkapnya.

Dijelaskan Darmono, pendangkalan dan penyempitan terjadi di saluran drainase, yang diakibatkan pembangunan rumah yang kurang memperhatikan posisi bangunannya. Itu akan berdampak terhadap jalan raya, ataupun permukiman perumahan. “Pembangunan rumah yang kurang memperhatikan posisi bangunan, sering kali ada dan ini menjadi dampak meluas,” tandasnya.

Baca Juga:Kerap Tipu Korban di Medsos, 42 Narapidana Dipindahkan ke Sel PengasinganAkibat Larangan Bupati, Pedagang Terompet Gulung Tikar

Ketua Tagana Subang Jajang Muhaemin mengatakan, pihaknya terus siaga ketika dalam kondisi banjir. Walaupun banjir cileuncang juga harus waspada, karena bisa menimbulkan dampak yang besar juga kepada masyarakat. “kami selalu siaga, karena cileuncang sekalipun tidak bisa dipandang remeh,” ujarnya.

Menurut Jajang, wilayah Kota Subang juga harus ada perbaikan drainase secara signifikan dalam waktu dekat. Pasalnya, setiap hujan deras selalu ada banjir cileuncang. “Perlu adanya perhatian khusus mengenai banjir cileuncang. Apalagi saat ini memasuki musim penghujan,” tegasnya.

Pegiat Lingkungan Subang Alam Randjatan mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali melakukan sosialisasi untuk melakukan gotong royong membersihakan sampah, baik di saluran air ataupun lainnya. Namun tetap saja masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan. “Kami meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupten Subang agar memberikan sanksi tegas terhadap pembuang sampah. Harus ada sangsi tegas, baik materi ataupun sosial ini harus ada agar kapok,” katanya.(ygo/vry)

0 Komentar