Bayar Renminbi, Kembalian Dollar

Bayar Renminbi, Kembalian Dollar
0 Komentar

Stasiunnya nyeni. Banyak ornamen. Juga lukisan perjuangan. Tidak ada iklan sama sekali. Kelihatan komunisnya.

Kereta yang pertama lewat. Terlihat kuno. Berisik. Bentuk gerbongnya sederhana. Kelihatan komunisnya.

Saya tidak boleh naik yang itu. Mereka ingin memamerkan gerbong yang baru. Satu menit kemudian kereta dimaksud datang. Gerbongnya baru. Terlihat beda. Desainnya lebih modern. Sedikit. Tidak semodern yang di Tiongkok. Atau Jepang.

Baca Juga:Polisi Telusuri Komunitas LGBT, Pelanggaran Pidana Akan Ditindak TegasNam Nam Pohon Langka yang Dicari Orang

Baliknya kami pakai kereta yang lama. Kecepatannya sama saja. Tempat duduknya juga sama-sama empuk. Bukan keras seperti umumnya MRT di negara lain.

Memang terasa sekali. Kim Jong-Un mau mengubah Korea Utara. Hanya saja ia harus agak sabar. Menghadapi blokade ekonomi dunia. Yang dimotori Amerika.

Juga harus sabar. Menghadapi aliran keras di senior militernya. Yang ini Kim Jong-un sudah bisa mengatasinya. Toh sudah banyak yang pensiun juga. Tiga tahun terakhir.

Masyarakatnya juga kelihatan sudah siap berubah. Berbeda sekali kesan saya. Dibanding saat saya ke Uni Soviet. Di awal keterbukaannya. Juga berbeda dengan saat saya ke Tiongkok. Di awal keterbukaannya. Atau ke Jerman Timur menjelang penggabungannya.

Di Soviet dulu toko-toko komunisnya kosong. Tidak ada barang. Di Tashkent malam-malam saya didatangi penjual uang gelap. Yang mengetok pintu kamar hotel. Lirih.

Di Tiongkok, saat itu, rakyatnya serba ketakutan. Saya beli sepeda kala itu. Saat mau pulang, sepeda itu saya berikan ke pelayan hotel. Ia menolak. Sangat ketakutan.

Demikian juga saat saya ke pasar. Beli buah. Pedagangnya ketakutan. Saat saya menyodorkan uang Yuan. Ternyata mereka dilarang menerima yuan. Yuan untuk orang asing. Untuk rakyat biasa pakai uang Renminbi.

Baca Juga:11 Pelaku Terjerat Kasus NarkobaEmpat Formasi CPNS Tidak Ada Peminat

Di Pyongyang saya tidak merasakan rakyatnya dalam ketakutan. Wajah orang-orangnya bukan wajah ketakutan. Bukan wajah yang tegang. Rasanya tidak akan lama lagi. Korut berubah total.(*)

Laman:

1 2
0 Komentar