Bingkai Peristiwa Penting di Subang Tahun 2020

Bingkai Peristiwa Penting di Subang Tahun 2020
0 Komentar

Subang Smartpolitan menyediakan infrastruktur berbasis IoT dimana perencanaannya mengedepankan teknologi dan sistem perkotaan yang efisien dan terintegrasi, sehingga Subang Smartpolitan bisa menjadi contoh ideal bagi pengembangan kota mandiri selanjutnya di Indonesia.

VP Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman, mengatakan Subang Smartpolitan berdiri di atas lahan 2,700 Ha dengan pengembangan tahap pertama 400 Ha termasuk kawasan industri, residensial serta komersial (pendidikan, rumah sakit dan hotel) sehingga menjadikan kawasan ini sebagai cikal bakal kota mandiri masa depan yang tepat untuk aktivitas bekerja, tinggal, belajar serta hiburan.

Pembangunan TPA Baru di Kalijati: Menggebu Diawal, Tak Jelas Kapan Dibangun
Keberadaan tempat sampah, kali ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Kabupaten Subang. Sempat ada wacana untuk dibuatkan tempat pengolahan sampah di wilayah Kalijati. Namun hingga penghujung tahun tak kunjung teralisasi.

Baca Juga:Tidak Masalah FPI Dilarang, Lahir Front Persatuan IslamRakerda Pemuda Muhammadiyah Subang Hasilkan Delapan Program Kerja 2021

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Subang, Rona Mariansyah pemindahan TPA ke Kalijati belum bisa dilakukan. Masih banyak syarat yang harus diselesaikan, sehingga tidak mungkin bisa dilakukan dalam waktu dekat. “Tidak semuda itu pindah, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, dari mulai DED, Amdal dan lainnya. DED sudah dalam proses, kemudian pembangunan itu sendiri yang butuh modal tidak sedikit, sekitar Rp35 miliar,” ungkapnya.
Dia juga mengakui jika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Panembong saat ini sudah sangat over kapasitas. Bahkan beberapa waktu lalu, pihaknya sudah membuat sistem terasering untuk mencegah longsoran sampah ke sungai Cileuleuy.

Menurutnya, pembuatan sistem terasering ini dalam rangka upaya penataan sampah di TPA Panembong. Selain itu, juga menata drainase di sekitar lokasi, sehingga air hujan tidak masuk secara langsung ke tumpukan sampah yang dapat menimbulkan longsor. “Ini yang dikhawatirkan longsor sampah, bisa dibayangkan, maka dari itu kita buat sistem terasering,” katanya.(*)

Wartawan: Yugo Erospri, Yogi Miftahul Fahmi dan Indrawan Setiadi
Redaktur: Yusup Suparman

[/premium]

0 Komentar