Harga Ayam Stabil, Pasokan Daging Berkurang

Harga Ayam Stabil, Pasokan Daging Berkurang
NAMPAK DEPAN: Harga daging ayam di Pasar Panorama Lembang tetap stabil. Cuaca buruk menjadi penyebab biaya operasional tinggi. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEMBANG-Meski pasokan daging berkurang 30%, harga daging ayam broiler di Pasar Panorama Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), relativ tetap stabil.

Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.

Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Baca Juga:Pembangunan Sel di Lapas Subang Terkendala LahanPuting Beliung Menyapu Desa Ciptamargi Karawang, Rumah Warga Ambruk Dalam Sekejap

Suplier Ayam Broiler dari CV. Bintang Pamungkas, Totoh Gunawan mengatakan pasokan ayam ke pasar Panorama Lembang berkurang hingga 30%. Pasalnya, pengambilan ayam dari kandang kerkendala cuaca.

“Pada musim hujan ini, pendistribusian jelas ada kendala karena kandang ayam khususnya di Kampung jalannya juga masih ada yang tanah dan kecil jadi jalan licin,” kata Totoh kepada Pasundan Ekspres, kemarin.

Meski demikian, permintaan ayam dari konsumen tetap tinggi, namun tidak mempengaruhi pada kenaikan harga jual.

“Kalau harga cenderung stabil, tidak terjadi kenaikan harga. Harga jual dari pedagang masih kisaran Rp26.000 hingga Rp28.000,” ucapnya.

Akan tetapi, kata Totoh, hujan yang terus mengguyur di sejumlah wilayah menjadi penyebab membekaknya biaya operasional angkut. Pasalnya, jika dikandang satu tidak bisa diambil terpaksa harus mengambil dari kandang lain.

“Ya ada kerugian di operasional, karena pas di tawarin jalan menuju kandang, jalan lincin jadi tidak diambil, akhirnya kita pindah lokasi jadi operasional dua kali,” ucapnya.
Dia menyebut jika saat hujan seperti ini tidak sedikit peternak yang merugi akibat akses jalan menuju kandang jelek. “Yang punya kandang rugi karena barangnya tidak ke angkut, kasian juga sih. Akibat jalan rusak atau jelek panen jadi gagal,” paparnya.(eko/sep)

0 Komentar