Filosofi Sate Maranggi, Kuliner Khas Purwakarta!

Filosofi Sate Maranggi, Kuliner Khas Purwakarta! (ilustrasi sate maranggi)
Filosofi Sate Maranggi, Kuliner Khas Purwakarta! (ilustrasi sate maranggi)
0 Komentar

RAGAM – Masyarakat Indonesia sangat menyukai sate, sebab aroma sate yang sangat menggugah selera.

Sate merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang ada sejak ratusan tahun lalu, banyak macam dan variasi sate di Indonesia. Sate dapat dikatakan bagian dari budaya Indonesia, lantaran setiap daerah menghasilkan varian sate yang berbeda, salah satunya adalah sate maranggi.

Sate maranggi dikenal sebagai kuliner khas dari Purwakarta. Dari banyaknya sate di Indonesia, bisa dikatakan bahwa sate maranggi termasuk jenis sate yang populer.

Baca Juga:Pengambilan Keputusan dalam PembelajaranPemuda Asal Cikaum Subang Bobol Jendela Kamar, Curi Barang Elektronik dan Uang

Sate maranggi Mempunyai filosofi, setiap tusuk sate maranggi biasanya terdiri dari tiga potong daging yang melambangkan tri tangtu. Tri tangtu dalam bahasa sunda artinya tekad,ucap,dan lampah (tindakan).

Sate maranggi begitu populer karena cita rasanya yang berbeda dengan jenis sate lain, meskipun sama-sama daging yang dibakar diatas arang.

Filosofi Sate Maranggi, Kuliner Khas Purwakarta!

Keistimewaan ini dihasilkan dari banyak hal saat proses membakar sate. Daging direndam bumbu terlebih dahulu sebelum dibakar, kurang lebih 30 menit.

Setelah itu sate siap dibakar, selama pembakaran sate bumbu selalu dioleskan terus-menerus di atas daging. Sehingga bumbu bakar sate maranggi meresap kedalam daging.

Di samping bumbu bakar sate, sate biasanya disajikan dengan bumbu kacang. Akan tetapi tidak hanya dengan bumbu kacang ada tambahan bumbu yang disebut acar membuat sate maranggi semakin nikmat untuk disantap.

Pada umumnya, acar terdiri dari irisan tomat, cabe rawit, bawang merah dan kecap. Irisan tomat memberikan rasa segar pada sate marangi, dan cabe rawit memberi rasa pedas yang sangat pas dipadukan dengan sate maranggi, terlebih lagi untuk penyuka pedas.

Sate maranggi khas Purwakarta pada umumnya dinikmati dengan nasi hangat atau ketan bakar yang tentu sangat menggoda di lidah

Baca Juga:Promo Indomaret Selasa 15 Februari 2022, Diskon Besar-besaran Produk Cuci PakaianAsimilasi, Tujuh WBP Lapas Kabupaten Purwakarta Hirup Udara Bebas

Apabila bumbu lezat yang memberikan cita rasa pada sate maranggi sudah dipadukan dengan daging yang segar dan empuk, sate maranggi tersaji dan siap dinikmati. (Cdp/Jni)

0 Komentar