Taat Protokol Kesehatan, Penjual Sate Maranggi Plered Tetap Semangat Jualan!

KULINER: Para penikmat kuliner menikmati Sate Maranggi Khas Plered di Kios Sate di Kecamatan Plered Purwakarta. MALDI/PASUNDAN EKSPRES
KULINER: Para penikmat kuliner menikmati Sate Maranggi Khas Plered di Kios Sate di Kecamatan Plered Purwakarta. MALDI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Ketaatan pada aturan dan kebijakan pemerintah perihal Protokol kesehatan, pembatasan jumlah konsumen, penataan tempat kunjungan pembeli. Tak membuat surut semangat pedagang Kuliner Sate Maranggi Khas Plered.

Menjadi kuliner yang dicari warga, beberapa pedagang kuliner Sate maranggi di kios dagang kecamatan Plered berusaha untuk tetap bertahan di tengah pandemi.

“Alhamdulillah masih banyak dan hanya berkurang 5 persen saja dari waktu normal sebelum pandemi,” terang Nanang (50) salah satu pedagang sate maranggi yang memberikan keterangan di lokasi.

Baca Juga:Apa Itu Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) BPJAMSOSTEKPembangunan Jalan Lingkar Diharapkan Urai Kemacetan di Padalarang, Bangkitan Ekonomi di Kawasan Sekitar

Adanya tuntutan akan kebutuhan dan keharusan agar tetap bertahan hidup, walaupun hanya menjual sate maranggi. Namun, tak disangka dari omzet yang didapat oleh masing-masing jongko sate maranggi di kios Plered diakui cukup menghasilkan.

Lihat Juga: Gurih dan Renyahnya Sate Maranggi Cijengkol

“Mungkin tidak besar, tetapi cukup untuk membiayai makan dan sekolah anak juga hidup dengan keluarga ,” paparnya saat ditanya hasil perhari.

Walaupun harus menyekat antara pembeli, Nanang mengakui bahwa selama masa pandemi penerapan PSBB yang paling merepotkan. Sebab, konsumen luar kota sulit masuk ke Plered.

“Yang paling merepotkan masa Pandemi adalah saat penerapan PSBB. Hampir 70 % omzet turun. Sebab hanya mengandalkan pembeli lokal,” imbuhnya.(mas/sep)

 

0 Komentar