BKKBN Tak Turunkan Target Capaian Peserta KB

BKKBN Tak Turunkan Target Capaian Peserta KB
0 Komentar

“Menghitung angka dari berbagai data di Indonesia, ada 2.5 pesreta KB yang drop-out. Saya berharap 2.5 juta bisa diraih lagi pada Mei. Mulai April kami sudah bergerak cepat. Kalau 2.5 juta dalam masa subur dan melakukan hubungan seks 2-3 kali seminggu, maka yang hamil bisa 15-20 persen. Sehingga kalau 15-20 persen, maka tambahannya bisa 370 ribu-500 ribu kehamilan. Inilah yang sebetulnya ingin kami cegah agar tidak terjadi yang tidak kami inginkan,” ungkapnya.

Dia juga mengembalikan para pegawainya dari yang semula bekerja dari rumah (work from home) untuk kembali ngantor. Alasannya, tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah. “WFH memang saya kontrol di pusat maupun di daerah. Hasilnya jelas sangat berpengaruh. Tidak semua bisa dikerjakan di rumah. Mau tidak mau harus datang ke kantor. Apalagi sebagai provider, seperti sebagai bidan atau petugas pelayanan. Kalau WFH jadi tidak bisa memberikan pelayanan. Mau tidak mau harus hands on, harus turun kita ini. Makanya kami BKKBN sudah mengakhiri WFH di pusat ini,” ujarnya.

Di bagian lain, Hasto mengapresiasi Gubernur Jawa Barat yang secara konsisten terus mendukung program Bangga Kencana. Dukungan kepala daerah ini menjadi sangat penting mengingat Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk paling besar di Indonesia. Yang membedakan Jawa Barat dari daerah lain, sambung Hasto, adalah kebijakan Gubernur Jawa Barat dalam memberikan insentif bagi tenaga penggerak desa dan kelurahan (TPD/K).

Baca Juga:Menilik Kreativitas Mang Uu, Perajin Perak Andal dari Purwakarta, Pelanggannya hingga Luar NegeriMati Berdiri

“Jawa Barat itu istimewa karena Pak Gubernur memberikan insentif kepada (penyuluh KB) non-PNS. Ini bantuan luar biasa bagi BKKBN karena medapat tambahan 2000 petugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Hasto.(rls/sep)

Laman:

1 2
0 Komentar