Buruh ‘Nyaleg’ Hapus Korupsi

Buruh ‘Nyaleg’ Hapus Korupsi
Prana Rifsana
0 Komentar

Ayah 2 (dua) anak ini juga menjadi motor penggerak dan inisiator agar serikat pekerja perbankan keluar dari zona nyamannya dan berjuang bersama-sama dengan buruh, tani dan mahasiswa, serta aktivis pro demokrasi lainnya dalam menyikapi persoalan rakyat dan turun aksi solidaritas bersama Gerakan Buruh Untuk Rakyat (GEBRAK) bersama-sama dengan konfederasi-konfederasi besar yang progesif seperti KASBI, KPBI, KSN dan lainnya.
Prana selalu mengingatkan kepada semua pekerja perbankan bahwa semua pekerja perbankan adalah buruh, buruh sektor perbankan, dikotomi kelas buruh antara buruh kerah putih dan buruh kerah biru itu justru adalah upaya pecah belah kaum kapitalis sehingga buruh tidak bisa bersatu. Semakin banyaknya Serikat pekerja dalam satu perusahaan, semakin seringnya Federasi dan konfederasi yang pecah hanya memajukan egoisme kepentingan masing-masing tanpa tersadar semakin lemahnya perjuangan buruh, semakin marginalnya kaum buruh Indonesia.
Upaya pengkotak-kotakan tersebut berusaha dilawan oleh suami dari Sri Widiyawati, mantu dari ibu Ida Widaningsih binti R. Adjenar, dengan senantiasa memimpin pengurus dan anggotanya dalam memberikan aksi-aksi solidaritas kepada buruh-buruh di seluruh pelosok negeri, dari mulai buruh awak tangki Pertamina hingga solidaritas terhadap perjuangan para petani kendeng yang lahan pertaniannya dijadikan pabrik Semen di Pegunungan Kendeng Jawa Tengah.
Prana yang tinggal di Bandung, dan telah menjalani 19 tahun menjadi aktivis buruh, pada tahun politik saat inilah merasa terpanggil untuk maju keproses pencalonan menjadi anggota legislatif untuk memajukan bangsa.
Prana geram dengan semakin banyaknya anggota dewan dan pejabat daerah dan pemerintah yang terlibat korupsi, karena menurut ayah 2 (dua) anak ini penyakit korupsi inilah yang menjadi kendala bagi bangsa untuk maju. Korupsilah yang membuat rakyat Indonesia jauh dari sejahtera, baik itu buruh, tani, nelayan, para ulama, guru honorer, atlit, musisi, budayawan dan anak-anak muda, kesejahteraan saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
Bersama dengan salah satu partai, partainya anak-anak muda yang masih memiliki idealisme yang tinggi dan belum terkontaminasi hegemoni para elit politik saat ini, Prana ingin mengulang kembali keberhasilan bangsa Indonesia saat merdeka dengan dorongan anak-anak muda atas peristiwa Rengas Dengklok, Prana juga ingin mengulang kembali kesuksesan para mahasiswa dalam menumbangkan Orde Baru, menghapus dwi fungsi ABRI dan menghilangkan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme.

0 Komentar