Delapan Catatan Penting  Daerah Otonomi Baru (DOB) Subang Utara

Delapan Catatan Penting  Daerah Otonomi Baru (DOB) Subang Utara
0 Komentar

Pengaruh Pemekaran Wilayah Terhadap Pertumbuhan Ekonomian Daerah, Safitri 2020

Pemekaran di Indonesia dalam kurun waktu 2008 sampai dengan 2017. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder terdiri dari runtut waktu 2008 sampai tahun 2017 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Nasional. Analisis yang digunakan adalah Indeks Diversitas Entropi PDRB,Indeks Diversitas Entropi Pendapatan Daerah, dan Tipologi Klassen.

PDRB provinsi hasil pemekaran wilayah menunjukan kenaikan di setiap tahunnya namun perkembangan perekonomian menunjukan sebaliknya. Pendapatan Daerah di Provinsi hasil pemekaran menunjukan adanya kenaikan di setiap tahunnya, namun hal ini tidak terlepas dari tingginya Dana Perimbangan yang didapat dari pemerintah Pusat.

Maka, poin kedelapan yaitu secara nyata diperlukan perubahan pola belanja aparatur dan pembangunan di dob sehingga dalam jangka pendek akan menciptakan permintaan barang dan jasa yang dapat mendukung terciptanya pusat pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga dalam jangka panjang keuangan pemerintah sendiri akan meningkatkan optimalisasi pendapatan dan kemandiran fiskal.

Kesimpulan

Baca Juga:Wallpaper Percantik Dekorasi InteriorPencairan APBD 2021 Terkendala Penahanan Sekda Subang

Jika tujuan dari pembentukan daerah otonomi baru (DOB) diarahkan pada tiga hal yaitu efisiensi kinerja layanan publik, peningkatan kesejahteraan rakyat dan memperpendek rentang kendali pemerintah pusat, maka solusi tersebut bukan alternatif tunggal artinya ada juga alternatif lain dengan dekonsentrasi dan tugas pembantuan dengan penyerahan wewenang (empowering) pada kabupaten atau kecamatan di daerah yang lama (tetap).

Jika desentralisasi pemekaran wilayah yang dipilih maka, harus dipertimbangkan secara matang dengan “menomorakhirkan” sisi politis, dalam menimbang keuntungan dan kerugian serta antisipasi dampak-dampak setelah pemekaran baik kepada DOB atau kepada daerah induknya.

Dalam beberapa kesempatan ketika manusia mengedepankan emosional ketimbang rasional, manusia sering lancar mengemukakan apa yang tidak dia sukai namun kemudian bingung ketika ditanya maunya apa, apalagi menjawab bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan tersebut dengan benar ? wacana yang mengedepankan emosional juga sering pakai judul “pokoknya”. Tentu Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita.

Referensi

Akbar, S. (2019). Analisa Masalah-Masalah Yang Muncul Dalam Pemekaran Wilayah Baru Pada Penyelengaraan Otonomi Daerah. JIAGANIS, 3(1).

Maulana, A. (2020). Faktor-faktor Pembentukan Daerah Otonomi Baru Dan Dampaknya Terhadap Keuangan Negara. Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ekonomi, 15(1), 35-64.

0 Komentar