Delapan Catatan Penting  Daerah Otonomi Baru (DOB) Subang Utara

Delapan Catatan Penting  Daerah Otonomi Baru (DOB) Subang Utara
0 Komentar

Teori Hirchman (1958), pembangunan tidak perlu seimbang pada awalnya diperlukan ketimpangan geografis melalui pusat-pusat pertumbuhan. Daerah pusat ini akan memberikan pengaruh kepada daerah sekitarnya melalui efek polarisasi (polarization effects) dan efek penetesan ke bawah (trickling down effects). Myrdal (1957) juga bisa mempunyai pengaruh merugikan (backwash effects). Maka poin keempat yaitu pemekaran wilayah harus dipastikan berdasarkan keberadaan kutub pusat pertumbuhan yang telah dikaji mampu memberikan efek polarisasi (polarization effects) dan efek penetesan ke bawah (trickling down effects) lebih besar ketimbang pengaruh merugikan (backwash effects) pada wilayah sekitarnya hinterland.

Analisa Konsep Adm Pemerintahan dan Manajemen

Pemekaran wilayah dilakukan untuk membagi daerah geografi dengan tujuan agar administrasi pemerintahan berjalan efisien dari sisi sumber daya waktu dan biaya serta proses lebih singkat karena berjalan konsep empowering. Maka, poin kelima  yaitu daerah otonomi baru ditujukan agar pelayanan publik kepada masyarakat menjadi lebih efisien.

Pemekaran wilayah memungkinkan pembagian wilayah suatu daerah menjadi bagian-bagian yang mudah di kelola. Maka, poin keenam yaitu daerah otonomi baru diletakan pada tujuan kemudahan mengelola dengan rentang kendali optimum pemerintah pusat dan beban kerja pemerintah daerah.

Keuntungan dan Kerugian Krismiyati, Tasrin, 2020

Baca Juga:Wallpaper Percantik Dekorasi InteriorPencairan APBD 2021 Terkendala Penahanan Sekda Subang

  • Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan
  • Mendekatkan pelayanan publik pemerintah terhadap masyarakat
  • Memperpendek jarak komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah
  • Menciptakan kemandirian pemerintah daerah dan masyarakat
  • Menciptakan suasana kompetitif antar daerah
  • Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan partisipasi
  • Struktur pemerintahan menjadi kompleks
  • Membangkitkan ego masyarakat yang berlainan sehingga melahirkan persaingan yang tidak sehat
  • Memperkecil kekuasaan pemerintahan daerah secara kualitas dan kuantitas
  • Menjadikan kekuatan masyarakat daerah terpecah-pecah baik secara administratif, ekonomi. Sosial, kultural, politik maupun pertahanan keamanan
  • Diperlukan biaya/subsidi yang lebih banyak bagi daerah yang belum mapan berotonomi
  • Meningkatkan disparitas antara daerah kaya dan miskin

Masalah Muncul dalam Pemekaran, Akbar S (2019)

Permasalahan yang terjadi pada proses awal pemekaran daerah dan menyebabkan permasalahan baru pada daerah induk dan daerah pemekaran saat pemekaran telah berlangsung, yaitu

Tidak adanya dukungan dan kesepakatan yang jelas antara daerah induk dan daerah pemekaran yang dapat menciptakan permasalahan;

0 Komentar