Demi Rakyat, Jokowi Rela Tidak Disukai

Demi Rakyat, Jokowi Rela Tidak Disukai
0 Komentar

“Risikonya saya bisa tidak disukai atau tidak disetujui. Mana yang saya pilih? Memimpin untuk disukai atau memimpin untuk memperbaiki hidup rakyat? Saya pilih yang kedua,” tegasnya.

Agar bisa mewujudkan segala impiannya yang dibangun sejak masih jadi rakyat kecil itu, ia sadar membutuhkan “pasukan” yang kuat. “Saya membutuhkan anak buah yang tangguh untuk menciptakan perubahan,” tuntasnya.

Semangat Jokowi Perhatikan Rakyat

Sementara itu, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menyatakan, komitmen dan perhatian Jokowi terhadap rakyat diwujudkan dalam solusi masalah yang selama ini membelit masyarakat. Jokowi dinilai dapat menyelesaikan masalah listrik yang sering padam, masalah transportasi udara, pupuk yang langka, hingga pengairan pertanian yang sulit.

Baca Juga:Bengkel di Pusakajaya Kebakaran, Camat dan Kapolsek Turun TanganSetelah Vanesa, Polisi Ungkap Lagi 5 Artis Terlibat Prostitusi Online

Sebagai pemimpin bangsa, Presiden Jokowi memang dikenal sangat peduli dengan rakyat, terutama yang tinggal di pedesaan. Jokowi, seolah tak pernah merasa lelah mengunjungi dan berdialog langsung dengan masyarakat desa.

“Presiden Jokowi tidak kenal lelah mengunjungi masyarakat, apa yang menjadi keluhan langsung dijawab. Beliau perhatian banget terhadap rakyat Indonesia,” ujar Rusli Habibie, Kamis (3/1).

Menurutnya, komitmen dan perhatian Jokowi terhadap rakyat di pedesaan telah dibuktikan dengan banyaknya pembangunan infrastruktur di daerah, seperti pembangunan irigasi, jalan, serta listrik.

Rusli mencontohkan keberhasilan kepemimpinan Jokowi selama empat tahun yang sudah dirasakan langsung  masyarakat khususnya Provinsi  Gorontalo saat ini. Di antaranya, kondisi listrik di Gorontalo sudah surplus 40 Megawatt melalui program 35.000 MW listrik se-Indonesia. Gorontalo ketambahan daya listrik dengan beroperasinya PLTG 100 MW di Paguat yang diresmikan Presiden Jokowi tahun 2016 lalu.

“PLTU 2×25 MW di Anggrek sedang dalam penyelesaian, di Gentuma sedang dibangun 100 MW lagi. Bandara perintis di Pohuwato sementara dibangun. Irigasi Randangan mampu mengairi sawah 9000 hektar, bibit jagung, pupuk bersubsidi, ternak sapi,” pungkas Habibie.(bbs/man)

Laman:

1 2
0 Komentar