Gereja Bar

Gereja Bar
0 Komentar

“Bar ini sudah berapa tahun?”

“Baru akan tiga tahun, Natal nanti”.

Yang masuk ke Church Bar ini pun kian banyak. Rupanya tidak semua akan ke stadion. Banyak juga yang hanya akan nonton bareng di situ. Ada layar lebar di posisi altar itu.

Semua bar di sepanjang jalan itu sama: menyelenggarakan nobar. Penuh semua.

Begitu banyak saya sarapan.

Terlalu kenyang. Gara-gara toast bakar berkeju. Ukuran besar. Yang harus saya habiskan. Terlalu enak.

Baca Juga:Nana Mulyana Nakhodai Menwa SubangBupati Apresiasi Gotong Royong Warga Cidadap

Saya pun kembali ke stadion. Ada panggung musik yang sangat besar di halaman stadion. Di pojok kiri dekat toko suvenir. Saya agak lama menonton di panggung itu. Menunggu dalam hati –siapa tahu Saskia Gotik akan tampil di situ. Kalaupun bukan Saskia, –Gothiknya pun jadi.

Yang ditunggu tidak muncul.

Saya ingin pindah. Ingin masuk ke toko itu. Ups, yang antre mengular. Ratusan buaya pada mengantri –ingin beli jersey.

Saya pun mengalihkan langkah. Lebih baik mengelilingi stadion ini. Ke belakangnya.

Belakang stadion ini ternyata seperti depannya juga. Banyak penonton yang datang dari arah belakang –mereka yang datang dengan mobil pribadi. Lapangan parkirnya di belakang stadion itu –di hamparan lembah di bawah sana. Mobil mereka tidak terlihat dari sini.

Di halaman belakang ini ada bar terbuka. Kios-kios makanan pun berjajar: burger, sandwich, kebab, ayam goreng…

Anak-anak kecil berbaris antre di sebelah food court ini: antre melakukan tendangan penalti. Di sebuah lapangan bola mini yang dipasangi gawang –sekalian dengan kipernya, orang dewasa.

Mane, Salah, Arnold, Firmino ikut antri di situ –terlihat dari kaus yang dipakai anak itu.

Sudah jam 11.30.

Satu jam lagi pertandingan dimulai.

Baca Juga:Pembangunan Taman Berikan Ruang Nyaman MasyarakatManfaat Dana Desa bagi Petani Kopi Cupunagara

Saya pun masuk pintu C –yang tiketnya seharga Rp 6 juta itu. Tiket saya diperiksa. Ok.

Saya diminta naik lift ke lantai 2.

Di lobi lantai 2 saya diarahkan ke belok kiri. Sesuai dengan kode di karcis. Di situ saya dipasangi gelang hijau. Bertuliskan hari pertandingan dan tim yang bertanding.

“Meja No 23,” tulis wanita muda di konter lobi itu.

0 Komentar