Dampak Kebocoran Minyak Pertamina: Nelayan Biasa Dapat 1 Kwintal, Kini Hanya 6 Ekor Ikan

Dampak Kebocoran Minyak Pertamina: Nelayan Biasa Dapat 1 Kwintal, Kini Hanya 6 Ekor Ikan
TIDAK MELAUT: Sejumlah nelayan di Karawang tidak melaut karena masih terdampak tumpahan limbah minyak. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Dampak kebocoran minyak dan gas milik Pertamina PHE-ONWJ yang belum terselesaikan semakin membuat nelayan sengsara. Pasalnya, ratusan kapal nelayan di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, tidak berangkat melaut.

Sebab, beberapa pekan belakangan, hasil tangkap nelayan Pasir Putih turun drastis. Dampaknya, perekonomian nelayan disana pun semakin sulit.

“Saya sudah 35 tahun jadi nelayan. Urusan limbah di laut saya tahu. Sekarang ini parah, saya biasa melaut ke arah Ciparage bisa pulang dapat 1 Kwintal ikan. Sekarang hanya dapat 2 – 6 ekor ikan saja. Belum lagi istri di rumah marah-marah, bisa dibayangkan nasib kami kan pak!,” ujar nelayan Pasir Putih, Sohib.

Baca Juga:Grup Ambek Adil Paramarta: Musik sebagai Media Mengungkapkan KegelisahanPotensi Limbah Padat Terdeteksi, Bantaran Sungai Cikao Disulap jadi RTH

Meskipun Pemkab Karawang bersama perusahaan plat merah itu, sedang merancang SK soal kompensasi. Para nelayan disana tetap mewanti-wanti Pertamina Hulu Energi ONWJ, agar tidak lari dari tanggung jawab. “Jangan urusi limbah yang terapung, pencemaran itu ke air juga dan merusak jaring sampai ikan juga migrasi, ” katanya.

Senada, nelayan lain, Masrukhin menambahkan, kerusakan yang terjadi lantaran kebocoran di anjungan YYA-1 PHE-ONWJ itu, bukan hanya di permukaan laut saja.

Jika penangannya lambat, kata Masrukhin, dikhawatirkan, terumbu karang dan biota laut di perairan Karawang akan mengalami kerusakan yang parah.

Bahkan, Masrukhin khawatir, jika kasus kebocoran pipa laut milik PHE-ONWJ di anjungan YYA-1 itu, bernasib sama seperti kasus lumpur Lapindo, di Sidoarjo.

“Di darat saja sulit dibendung, apalagi di laut, jangan-jangan nanti kami sama nasibnya seperti di Lapindo, ” katanya.
Terpisah, Humas PHE ONWJ mengklaim, Agung Trimulyono menklaim, jika laut wilayah timur sejauh ini masih bersih dari limbah minyak.

Sebab, disana sudah terpasang pengamanan. Selain itu, pergerakannya itu masih ke angin barat.
Pihaknya memminta, para nelayan supaya bersabar, sebab sejauh ini 27 kapal di laut sana, sedang bekerja keras, untuk memastikan agar tidak ada lagi limbah yang sampai ke pesisir.
“Pergerakan limbah sampai saat ini terus ke arah barat. Kita terus ingin pastikan agar limbah itu tidak lagi ke pesisir, dengan melibatkan 27 kapal kerja,” pungkasnya.(use/vry)

0 Komentar