Libatkan Purwasuka, Persoalan Barugbug Masih Buntu

Libatkan Purwasuka, Persoalan Barugbug Masih Buntu
PANTAU KONDISI: Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Golkar, Sri Rahayu Agustina memantau kondisi Bendungan Barugbug. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Golkar, Sri Rahayu Agustina kembali memantau kondisi Bendungan Barugbug Desa Situdam Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang. Dimana bendungan tersebut telah puluhan tahun tercemar limbah pabrik dari Kabupaten Purwakarta dan Subang.

Sri menegaskan, hal ini sudah masalah Jawa Barat, karena aliran ini sudah melibatkan tiga kabupaten. Untuk itu, ia akan mencoba melibatkan DPRD Kabupaten Karawang, Subang dan Purwakarta, serta DPRD Provinsi dan DLHK Provinsi Jawa Barat untuk bisa memnyelesaikan permasalahan ini hingga benar-benar tuntas.

“Saya akan meminta DPRD Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Subang untuk mengurus masalah masyarakat ini. Saya juga akan bawa ini ke DLHK provinsi hingga ke kementrian,” kata Sri.

Baca Juga:Pemdes Cidadap Gorol Buka Jalan CikopengPuluhan Anak Ikuti Khitanan Massal Ponpes Al Muthohhar

Diungkapkan dia, melihat kondisi pencemaran Barugbug saat ini sudah semakin miris. Apalagi dia mengetahui adanya lima keluarga di Desa Situdam yang masih memanfaatkan air dari Bendungan Barugbug untuk kebutuhan rumah tangga.

“Masyarakat butuh air yang bersih. Bahkan ada lima keluarga yang memanfaatkan air Barugbug untuk kebutuhan rumah tangga. Belum lagi petani di sekitar Barugbug dan Cilamaya yang memanfaatkan air ini untuk kebutuhan sawah,” katanya.

Senada, Warga Kampung Cipancung Desa Tegalwaru, Cilamaya Wetan, Eno mengaku sangat terganggu dengan pencemaran sungai tersebut. Bukan cuma soal bau yang menyengat, dampak pencemaran sudah mempengaruhi air bawah tanah yang disedot melalui pompa.

“Air pompa juga jadi bau, gak bisa untuk dikonsumsi. Untuk cuci perabot dapur saja berbekas. Untuk minum dan masak saya harus beli,” ungkapnya.(use/vry)

0 Komentar