Sudah Lama Dicari, Terduga Pelaku Penipuan CPNS Subang Dikeroyok di Depan Kantor BKPSDM

Sudah Lama Dicari, Terduga Pelaku Penipuan CPNS Subang Dikeroyok di Depan Kantor BKPSDM
Daefi,, terduga pelaku penipuan saat diperiksa. Tampak terluka akibat dikeroyok oleh para korban.
0 Komentar

SUBANG-Diduga pelaku penipuan CPNS, seorang pria bernama Daefi dikeroyok lima orang di depan kantor Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) hingga babak belur.

Kasubid Formasi dan Pengadaan BKPSDM Subang Hasan Sahroni mengatakan, aksi pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (31/1).

“Terdengar kegaduhan di halaman parkir kantor BKPSDM subang, dan ada satu orang yang dikeroyok oleh lebih dari lima orang, ternyata yang dihajar adalah pelaku penipuan CPNS sejak tahun 2013,” ujarnya.

Baca Juga:Tongkrongi Pembayaran Proyek, Sekda Subang ‘Ngantor’ di BKADSolusi Pengelolaan Sampah di Karawang

Aksi itu pun kemudian dilerai oleh sejumlah pegawai BKPSDM. Kepala BKPSDM pun turun meredakan suasana. Tapi terduga pelaku penipuan CPNS tampak sudah babak belur. Terluka pada bagian wajah.

Terduga pelaku penipuan diketahui bernama Daefi, mengaku warga Bandung yang ngontrak di Pagaden, Subang.

Ia diduga melakukan penipuan CPNS pada tahun 2013. Pelaku mengaku bisa mengupayakan mengangkat tenaga honorer menjadi CPNS di Subang. Kemudian menarik uang bervariasi antara Rp 50 juta hingga Rp100 juta per orang.

Saat berada di halaman BKPSDM, salah seorang korbannya melihat Daefi kemudian didatangi dan diminta pertanggung jawabannya. Namun pelaku malah beralibi dan mengaku pegawai BKPSDM. Daefi pun mencoba masuk ke kantor BKPSDM padahal bukan pegawai atau ASN.

“Pelaku penipuan ini ngaku pegawai BKPSDM dan mencoba melarikan diri. Kemudian setelah ditelusuri ternyata pelaku bukan pegawai BKPSDM melainkan masyarakat biasa,” ujar Hasan.

Hasan menegaskan, BKPSDM menyerahkan kepada pihak korban apakah mau dilaporkan ke pihak kepolisian atau tidak. Sebab menurut para korban, Daefi sudah lama dicari untuk diminta pertanggung jawabannya.

“Makanya ketika ketemu dikeroyok, mungkin saja mereka kesal,” tandasnya.(ygo/man)

0 Komentar