Ini Cara Pemkab Subang Kejar Level 1 PPKM

Level PPKM Subang
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES UPAYA: Kadinkes dr Maxi menjelaskan upaya Pemkab Subang untuk masuk level 1.
0 Komentar

SUBANG-Setelah berhasil mencapai level ke 2, Kabupaten Subang kini gencar melakukan upaya untuk masuk level 1. Salah satunya dengan mengejar target capaian vaksinasi kepada masyarakat.

Kadinkes Subang, dr Maxi mengatakan, cakupan vaksinasi dosis pertama baru mencapai 59,16 persen, atau baru sekitar 760.280 orang, kemudian cakupan program vaksinasi dosis pertama 47,88 persen, atau sekitar 7.360 orang. “Dengan posisi cakupan vaksinasi itu, kita sampai saat ini masih aman berada di level 2,” ujar dr. Maxi.

Kadinkes menyebutkan, di pertengahan November ini bertepatan dengan penambahan PPKM nanti, Bupati Subang Ruhimat menargetkan Dinkes bisa turun lagi ke level 1. “Pak Bupati berkeinginan di penambahan level pada pertengahan November nanti, minta Subang kembali turun ke level 1,” imbuhnya.

Baca Juga:Fakta Mengejutkan Kasus Istri Dalangi Pembunuhan Pemilik Restauran Padang di KarawangIni Motif Istri Dalangi Pembunuh Suami di Karawang

Artinya, menurut Maxi, cakupan vaksinasi dosis pertama harus selesai 70 persen, yang menyisakan kurang dari 11 persen lagi, sedangkan dosis lansi 13 persen kurang. “Ya kita harus bekerja keras lagi, untuk menuju level 1 itu, dengan waktu yang tersisa hanya tinggal 7 hari lagi, karena terpotong hari libur,” tegas Maxi.

Untuk memenuhi permintaan Bupati tersebut lanjut Kadinkes, seluruh nakes, dan vaksinator merespon dengan cepat. “Ya mudah-mudahan saja, para nakes dan vaksiinator, bisa cepat merespon,” tambahnya.

Sekalipun cakupan vaksinasi lansia, masih menjadi kendala lantaran faktor teknis juga faktor non teknis. Faktor teknis, para lansia tidak mungkin di kumpulkan di suatu tempat, kemudian non teknisnya, saat mau disuntik vaksin tekanan darahnya naik. Ada yang bisa di vaksin, tetapi mereka tidak memiliki KTP, jika pun punya KTP NIKnya tidak aktif.

Berita berlanjut di halaman berikutnya…

“Terus terang kita, terkendala dengan kondisi para lansia, saat kita lakukan vaksimasi. Banyak kemdala yang sebenarnya bisa menjadi kendalan dalam siatem pelapiran cakupan vaksinasi khusus dosis lansia,” ujar dr. Maxi.

Namun demikian kata Kadinkes, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada para lansia tersebut, aalah satunya dengan cara dor to dor. “Mungkin cara dor to dor lah, salah satu cara yang kami anggap efektif dalam melayani vaksinasi dosis lansia,” imbuhnya.

0 Komentar