Pembukaan Sektor Pariwisata, Kedisiplinan Masyarakat Jadi Acuan

sektor pariwisata
KUNJUNGAN: Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif saat melakukan kunjungan ke objek wisata The Great Asia Afrika. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

LEMBANG-Kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dijadikan bahan evaluasi dan dasar dalam membuka kembali sektor pariwisata di seluruh Indonesia. Selain itu juga dijadikan dasar pengembangan pariwisata ke depan.

Hal itu diungkapkan Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kurleni Ukar saat melakukan kunjungan ke objek wisata Farm House dan The Great Asia Africa (TGAA), di Jalan Raya Lembang Kabupaten Bandung Barat, Minggu (28/6).

Menurutnya, dari pantauan di berbagai objek wisata yang dikunjunginya, setiap pengelola objek wisata sudah menerapkan protokol kesehatan dan dilihat sejauh mana implementasi di lapangan. Hal itu perlu didukung juga oleh para pengunjung yang harus selalu berdisiplin dan mematuhinya. “Jangan sampai objek wisata dibuka menjadi tempat penularan baru,” kata Kurleni.

Baca Juga:Peringati Hari Keluarga Nasional 2020, DP2KBP3A Optimalkan 8 Fungsi KeluargaBUMDeSmart Desa Siluman Kecamatan Pabuaran Permudah Masyarakat Bayar Pajak

Saat ini objek wisata alam yang sudah beroperasi diberbagai daerah, seperti Bali, Banyuwangi dan Bintan juga siap menerima kunjungan wisatawan dari Singapura. Akan tetapi, kebijakan membuka objek wisata kewenangannya ada di daerah masing-masing.

“Pada prinsipnya para pengusaha wisata sudah siap, tapi pemerintah daerah yang menentukan dengan disesuaikan kondisi dan situasi di daerah,” jelas Kurleni.

Menyepakati penerapan protokol kesehatan

Berbagai upaya dikerjakan Kemenparekraf selama pandemi Covid-19, diantaranya menyepakati penerapan protokol kesehatan bersama Kementerian Kesehatan yang dituangkan dalam keputusan.

Selanjutnya dibuat panduan teknis dan disosialisasikan ke masyarakat luas. “Kita sampaikan ke dunia internasional, mampu menghadapi Covid-19, sehingga mereka tidak was-was lagi datang ke berbagai objek wisata di Indonesia,” tutur Kurleni.

Meskipun begitu, Kurleni menyatakan, perlu ada koordinasi dengan berbagai instansi lain dalam penanggulangan Covid-19, terutama dalam menerima kedatangan kunjungan wisatawan dari dari luar negeri.

Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, di Bandung Barat pembukaan objek wisata fase pertama dimulai sejak 13 juni 2020 lalu, begitu juga di Pangandaran.

Rencananya kawasan Bogor juga sudah siap untuk buka kembali. “Paling penting sih, kedisiplinan dan kewaspadaan berbagai pihak dalam penanggulangan Covid-19,” tuturnya.

0 Komentar