Hendak Padamkan Api saat Unjuk Rasa Mahasiswa, Anggota Kepolisian Alami Luka Bakar Serius

Hendak Padamkan Api saat Unjuk Rasa Mahasiswa, Anggota Kepolisian Alami Luka Bakar Serius
0 Komentar

CIANJUR – Sejumlah anggota kepolisian mengalami luka bakar serius setelah semburan bensin ketika berusaha memadamkan api dari kardus yang dibakar mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Cianjur, Kamis (15/8) siang.

Kejadian tersebut berawal ketika puluhan mahasiswa dari sejumlah Organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan Cipayung plus berunjukrasa di depan kantor Pemkab Cianjur, sekitar pukul 12.00 Wib.

Awalnya, aksi berjalan lancar hingga akhirnya mahasiswa yang merangkak masuk ke area pendopo saling dorong dan cekcok dengan petugas Satpol PP.

Baca Juga:Desa Cibogo Ikuti Lomba Cerdas Cermat Tingkat DesaPDIP Usulkan Enam Kandidat, Gerindra Inginkan Posisi Wakil Ketua

Merasa tidak diterima oleh pihak Pemkab, mahasiswa pun kembali ke jalan di depan pintu masuk Pemkab untuk melanjutkan aksinya. Akibatnya arus lalulintas sempat tersendat selama puluhan menit.

Di tengah aksinya, salah seorang mahasiswa diketahui membawa ban bekas yang rencananya akan dibakar, beruntung petugas keamanan segera mencegahnya dan membawa ban bekas tersebut.

Ternyata aksi para mahasiswa tak berhenti sampai di situ, mereka tetap meluapkan aksinya dengan membakar kardus bekas air minum dalam kemasan. Sejumlah anggota pun segera berusaha memadamkan api tersebut.

Namun, dari arah kerumunan masa tiba-tiba ada yang melempar sebuah botol air minum yang diduga berisi bensin. Cairan bensin itu pun menyiram sekitar lima petugas yang memadamkan api. Akibatnya, api langsung menjalar ke tubuh petugas.

Empat orang petugas hanya mengalami luka bakar ringan di pada beberapa bagian tubuh, sedangkan satu orang lainnya dilalap api di seluruh tubuhnya hingga mengalami luka bakar serius.

“Saya sempat melihat ada beberapa orang membawa botol dari arah belakang saya. Posisinya saya itu sedang di sebrang jalan,” ujar Makmur (50), salah seorang saksi.

Dia mengaku sempat melarang para mahasiswa yang berada di atas trotoar untuk melakukan aksi yang anarkis, apalagi hingga membakar ban atau lainnya.

Baca Juga:Warga Subang Dukung Maruarar jadi Menteri di Kabinet JokowiMata Air Cimutan Kasomalang yang Tak Pernah Kering di Musim Kemarau

“Begitu saya larang, tetap saja mereka nekat. Awalnya ada seorang yang melempar botol air minum, isinya hanya air putih biasa. Tapi ada yang melempar lagi dari arah belakang saya, dan begitu botolnya jatuh api langsung menyambar,” kata dia.

0 Komentar